Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenni Wahid: Bendera NU Tidak Boleh Dikibarkan di Kampanye 01 atau 02

Kompas.com - 07/04/2019, 14:56 WIB
Achmad Faizal,
Khairina

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Yenni Wahid, putri pertama mantan presiden Abdurahman Wahid menyayangkan bendera berlambang Nahdatul Ulama (NU) dikibarkan oleh calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno dalam acara kampanye akbar di Lumajang.

"Seyogyanya bendera NU tidak dikibarkan dalam kampanye, baik itu oleh pasangan 01 maupun pasangan 02, kita harus disiplin," kata Yenni usai acara deklarasi Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur di Surabaya, Minggu (7/4/2019).

Kedekatan dengan NU, menurut dia, tidak harus dibuktikan dengan mengibar-ngibarkan bendera.

"Kedekatan dengan warga NU dibangun dengan menyalurkan aspirasi warga NU dan memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan NU," terangnya.

Baca juga: Bendera NU di Kampanye Sandiaga Diprotes, Ini Tanggapan BPP Jatim

Menurut Yenni, selama ini yang memiliki ikatan historis kuat dengan NU adalah pasangan cawapres 01, yakni Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Apalagi pasangan Jokowi, KH Ma'ruf Amin, yang jelas-jelas bagian dari NU," ucapnya.

Pengurus NU Lumajang pada Sabtu (6/4/2019) menandatangani nota keberatan atas munculnya bendera NU di acara kampanye akbar yang dihadiri cawapres Sandiaga Uno di Stadion Semeru Lumajang, Kamis (4/4/2019) lalu.

Dalam nota keberatan yang ditandatangani Ketua Tanfidz Moh Masud dan Rois Aam KHR M Husni Zuhri, Pengurus Cabang NU (PCNU) Lumajang itu, PCNU mengaku kecewa dengan munculnya bendera NU di acara kampanye akbar pasangan capres cawapres 02.

Munculnya bendera NU di acara tersebut dianggap pelecehan terhadap Jamiyah NU, yang berpotensi menimbulkan gesekan horisontal di tengah masyarakat.

Baca juga: PWNU Jatim Tak Rela Dunia Akhirat Bendera NU Dipakai Sandiaga Kampanye

Sandiaga Uno, usai menghadiri kampanye terbuka di Gedung Tri Bhakti Kota Magelang, Sabtu, kepada wartawan mengaku, saat itu diminta seseorang untuk memegang bendera tersebut.

Ia menyatakan tidak ada yang salah jika dirinya melakukan hal itu karena ia sendiri adalah anggota NU.

“Kami banyak sekali bertemu dengan elemen masyarakat di rapat umum. Saya diminta-minta untuk memegang bendera NU, dan saya sendiri adalah anggota NU, saya memegang karta NU (kartu tanda anggota NU),” kata Sandi kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com