Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lahat Minta Bandara, Menhub Langsung Berikan Lampu Hijau

Kompas.com - 06/04/2019, 18:48 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAHAT, KOMPAS.com - Impian Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan untuk mendapatkan bandara bakal terwujud setelah mendapatkan lampu hijau dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Hal itu bisa terealisasi setelah Budi menghadiri acara dialog nasional di Gedung Kesenian Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Sabtu (6/4/2019).

Baca juga: Truk Material untuk Bandara NYIA Merusak Jalan-jalan di Kulon Progo

Awalnya Bupati Lahat Cik Ujang dalam paparannya mengatakan, kabupaten yang ia pimpin memiliki banyak destinasi wisata untuk dijual kepada para wisatawan, seperti air terjun serta lokasi batu megalit.

Namun, jarak antara Kota Palembang dan Lahat yang memiliki waktu tempuh lima jam selalu menjadi kendala.

"Pak Menteri, kami ini adalah negeri 1001 megalit. Banyak potensi wisata di sini, tapi terkendala akses yang jauh. Mohon dibangunkan bandara di sini," ujar Cik Ujang.

Baca juga: Ditangkap di Bandara Ngurah Rai, Mantan Wagub Bali Sudikerta Bantah Hendak Kabur

Ucapan Cik Ujang pun langsung disambut tepuk tangan oleh para warga yang hadir serta direspon positif oleh Budi.

"Lahannya ada? Lokasinya dimana? Beneran mau bandara?" ujar Budi

"Nanti berkasnya berikan kepada saya, biar langsung dikerjakan, tahun ini rencanakan bandara untuk Lahat, silampari (Lubuk Linggau) ada, Lahat juga ada," katanya.

Cik Ujak menjelaskan, mereka telah menyiapkan lahan seluas 135 hektar di Desa Senabing. Jika bandara tersebut dibangun, ia pun meyakini perekonomian di Lahat bisa mengalami peningkatan.

"Banyak wisata di sini, tambang juga banyak. Jika bandara ada di sini, pasti banyak yang berkunjung ke Lahat," jelas Cik Ujang.

Budi kembali menjelaskan, pemerintah saat ini sedang fokus untuk melakukan program pemerataan di seluruh nusantara.

Budi mencontohkan, pulau di Papua yang saat ini telah memiliki jalan, begitu juga dengan jalan Trans Kalimantan.

"NKRI ini bukan milik Jawa, tapi seluruh nusantara. Dulu kita ngomong cuma jalan Jawa saja dibangun, jalur kereta, jembatan. Sekarang ini di Papua juga ada. Di Papua saja buat jalan, apalagi Lahat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com