DENPASAR, KOMPAS.com - Petugas Balai Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali akan melakukan tes DNA terhadap orangutan yang diselamatkan di Bandara Ngurah Rai.
Tujuannya untuk memastikan habitat asal orangutan tersebut sehingga dapat dipulangkan kembali.
"Terhadap satwa ini dipastikan dulu asal-usulnya dari mana lewat tes DNA, karena ada dua jenis spesis orangutan yaitu dari Kalimantan dan Sumatera. Kemudian menunggu petunjuk penyidik untuk pemulangan," kata Kepala BKSDA Bali Budi Kurniawan, dalam keterangan pers, Senin (25/3/2019).
Baca juga: Berusaha Selundupkan Orangutan, Warga Rusia Ditetapkan Jadi Tersangka
Saat ini, kondisi orangutan tersebut cukup baik walau sedikit mengalami stres. Untuk itu, perlu dilakukan langkah pemulihan kesehatan orangutan tersebut.
Berapa lama waktu pemulihan sangat bergantung pada perilaku orangutan tersebut.
"Tergantung perilaku satwa tersebut, bisa satu bulan, dua bulan atau tiga bulan," kata Kurniawan.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan, pemulangan orangutan tersebut tidak harus menunggu proses penyidikan selesai. Bisa menggunakan bukti foto.
Hal terpenting menurut Ruddi adalah memastikan kesehatan orangutan tersebut. "Nanti bisa foto, yang penting jangan sampai barang bukti mati. Kalau mati bukan menyelamatkan namanya," ucap Rudi.
Sebelumnya, petugas Bandara Ngurah Rai menggagalkan upaya penyelundupan seekor anak orangutan berusia 2 tahun pada Jumat (22/3/2019) malam. Saat diselamatkan, orangutan ini dalam kondisi terbius.
Baca juga: Orangutan Sitaan di Bandara Ngurah Rai Dititipkan di Bali Safari
Orangutan tersebut disita dari penumpang atas nama Zhestkov Andrei, warga Rusia, Penumpang GA 870 tujuan Rusia dengan transit di Seoul. Orangutan tersebut dimasukan ke dalam keranjang.
Keranjang tersebut kemudian dimasukan ke dalam koper penumpang. Keberadaan orangutan dalam koper tersebut diketahui melalui pre screening X-Ray nomor 3 terminal keberangkatan internasional Ngurah Rai Airport.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.