DENPASAR, KOMPAS.com - Anak orangutan yang berhasil diselamatkan dari upaya penyelundupan dititipkan di Bali Safari untuk sementara waktu mulai Sabtu (23/3/2019) siang.
Penitipan ini dilakukan karena Bali Safari memiliki fasilitas dan tenaga medis yang cukup memadai untuk mengurus anak orangutan tersebut.
"Serah terima ini semata-mata untuk memastikan kesehatan. Karena kami bukan ahlinya merawat orang hutan, jadi titip rawat orangutan sambil menunggu keputusan kapan dikembalikan ke habitat aslinya di Kalimantan," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai KSDA Bali I Ketut Catur Marbawa.
Baca juga: Orangutan yang Akan Diselundupkan ke Rusia Diperoleh dari Pasar Gelap
Menurutnya, orangutan tersebut tetap menjadi milik KSDA, karena itu proses serah terima dilengkapi dengan sejumlah dokumen.
Sementara itu, staf Bali Safari Made Yunik Novita Dewi mengatakan, pihaknya telah melakukan proses pemeriksaan kesehatan awal sebelum dibawa ke Bali Safari.
Pemeriksaan meliputi general check pada mata, mulut, perut, pernafasan, dan temperatur.
Dari pengecekan ini orangutan yang diberi nama Bon-Bon tersebut masih tergolong aktif. Namun, mengalami pucat pada tubuh bagian atas dan gangguan pada perut.
"Pemeriksaan akan konsen di perut karena tidak sinkron antara perut dengan besar badan. Akan diperiksa lebih lanjut apakah ada akumulasi gas karena obat bius," ucap Novita.
Untuk diketahui, petugas Bandara Ngurah Rai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan seekor anak orangutan berusia 2 tahun pada Jumat (22/3/2019) malam.
Saat diselamatkan, orang utan ini dalam kondisi terbius.
Orangutan tersebut disita dari penumpang atas nama Zhestkov Andrei, warga negara Rusia, penumpang GA 870 tujuan Rusia dengan transit di Seoul.
Orangutan tersebut dimasukkan ke dalam keranjang.
Keranjang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kopor penumpang.
Keberadaan orangutan dalam kopor tersebut diketahui melalui pre screening X-Ray nomor 3 Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai.