Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Sebut Pasangan Capres Rebutan Suara Perempuan

Kompas.com - 05/03/2019, 19:46 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.comKomisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang Yetty Oktarina mengatakan, jika suara perempuan saat ini sedang mendominasi di Indonesia.

Banyaknya suara perempuan tersebut, membuat dua pasangan calon presiden (capres) untuk merebut suara terbanyak pada Pilpres nanti.

Yetty mengungkapkan, KPU mencatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pemilu 2019 ini, ada 96.557.004 orang perempuan. Sedangkan laki-laki berjumlah 96.271.476 orang.

"Partisipasi pemilih perempuan selalu lebih tinggi dibandingkan laki-laki, sehingga tak heran jika suara perempuan selalu menjadi rebutan para kandidat, baik yang akan bertarung dalam perebutan kursi legislatif hingga presiden. Sadar atau tidak disadari, peran perempuan sebenarnya sangat vital dalam menentukan pemimpin di negeri ini," kata Yetty, saat menghadiri kegiatan sosialisasi Pemilih Perempuan Graha Sriwijaya Universitas Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (5/3/2019).

Baca juga: KPU Harus Memastikan 103 WNA Pemilik E-KTP Sudah Dicoret dari DPT

Yetty menyebut, tingginya potensi suara kaum perempuan dalam Pemilu 2019 pada 17 April mendatang sangat disadari kedua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-KH Maíruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.

Ia berharap, melalui sosialisasi, dapat membuka mata kalangan perempuan, khususnya pemilih pemula dari kalangan mahasiswa untuk mempergunakan hak suaranya pada Pemilu mendatang dengan sebaik-baiknya.

"Target kami, partisipasi pemilu mencapai 77,5 persen, dan ini sangat membutuhkan dukungan para pemilih perempuan," ujar dia.

Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Kementerian Kominfo, Bambang Gunawan mengatakan, suara perempuan sangat diharapkan karena sekitar 95 juta dari total DPT, 5 juta di antaranya pemilih pemula.

Baca juga: Bawaslu Minta KPU dan Dukcapil Tak Saling Menyalahkan soal WNA yang Masuk DPT

Sehingga, sosialisasi pemilih harus digencarkan agar semua perempuan bisa menggunakan hak suara ketika pemilu nanti.

"Selain perempuan, ada sejumlah kalangan lain yang riskan tidak bisa menyalurkan hak pilih  karena banyak kendala. Ada masinis, dokter, mahasiswa, dan juga kalangan perempuan. Pertimbangannya rata-rata karena pekerjaan, kami mesti sosialisasikan agar mereka bisa tetap mencoblos," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com