Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Tambang Emas di Sulut, Tim SAR Evakuasi 2 Jenazah Lagi

Kompas.com - 05/03/2019, 05:29 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sepekan pascalongsor tambang emas di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondouw (Bolmong), Sulawesi Utara, Senin (4/3/2019), Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dua jenazah dari dalam lubang tambang.

"Dua kantong jenazah ini, di antaranya satu mayat utuh, dan satu hanya potongan kaki," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Manado Feri Ariyanto melalui pesan singkat saat dikonfirmasi, Senin malam.

Menurut Feri, dua kantong jenazah sudah dibawa ke rumah sakit pemerintah daerah.

Menurut dia, evakuasi masih terus dilakukan.

"Evakuasi terus 24 jam," sebut Feri.

Baca juga: 5 Fakta Longsor Tambang Emas di Sulut, Diduga Tak Miliki Izin hingga Puluhan Penambang Terjebak Longsor

Sesuai data Basarnas, evakuasi pertama jumlah korban 27 orang. Di antaranya, selamat 18 orang, meninggal dunia 9 orang. Sedangkan evakuasi kedua, ada dua jenazah.

Informasi yang didapat, tambang yang memakan puluhan korban ini berada di wilayah perusahaan pertambangan yang memiliki izin kontrak karya, yakni PT J Resources Bolaang Mongondouw (JRBM). Lokasi tambang itu diberi nama Campsite.

Pihak JRBM sebenarnya telah melarang para warga melakukan aktivitas pertambangan di area itu. Namun, warga tidak menghiraukan dan tetap melakukan pertambangan.

Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan penambang emas tanpa izin (Peti) di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, Sulut, tertimbun longsor, pada Selasa (26/2/2019) pukul 21.00 Wita.

Kompas TV Berikut #Top3News tiga berita terpopuler rangkuman KompasTV. Pertama, Wasekjen #PartaiDemokrat #AndiArief ditangkap Bareskrim Polri. Berikutnya, Satgas Tinombala terlibat baku tembak dengan #kelompokteroris pimpinan Ali Kalora. Terakhir, Basarnas evakuasi 1 jenazah korban longsor tambang emas ilegal di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com