Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran Bappenas soal Pengembangan Segitiga Emas Jabar

Kompas.com - 21/02/2019, 16:42 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat kian serius mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jabar yang meliputi Cirebon, Patimban, Kertajati (Rebana). Daerah itu kini dicap sebagai segitiga emas.

Direktur Pengembangan Kawasan dan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sumedi Andono Mulyo mengingatkan agar Pemprov Jabar mencermati tiga hal dalam pengembangan ekonomi di Pantura.

Pertama, Pemprov Jabar harus menyiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Pertama soal RTRW harus taat. Kalau tidak bisa diaudit. Poinnya regulasi harus clear. Karena banyak juga temuan seperti Meikarta. Jadi, soal regulasi dan tata ruang harus clear and clean," kata Sumedi, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Godok Rencana Relokasi Kawasan Industri ke Pantura

Kedua, lanjut Sumedi, Pemprov Jabar mesti menyiapkan pola kerja sama di kawasan tersebut.

"Karena, kalau diberikan kepada aparat yang tidak biasa mengurusi kawasan itu akan jadi sangat menghambat. Manajemen pengelolaan itu harus dipikirkan juga," papar dia.

"Ketiga, soal anchor investor, harus ada investor yang masuk di situ. Karena kalau pemprov maupun kementerian hanya sarana pelengkap saja," tambah dia. 

Segitiga emas Jabar juga dinilai punya peluang untuk jadi kawasan ekonomi khusus (KEK) selama memenuhi tiga indikator dasar tersebut. 

"Kami juga sedang mengaudit KEK karena permasalahan tiga hal tadi. Soal regulasi, badan pengelola, dan anchor investor. Kebanyakan KEK terhambat di situ. Seperti di Sumsel, KEK sudah ada tapi karena lahan tak tersedia dengan cepat jadi terhambat. Investor tadi mau masuk kalau lahannya clean and clear," ujar dia.

Dia mengungkapkan, pengembangan wilayah Pantura merupakan bagian dari kebijakan pemerintah pusat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru di Jabar. 

Baca juga: Menhub Yakin Bandara Kertajati Jadi Pusat Perekonomian Jabar

"Sebab, sumbangan perekonomian Jabar kepada nasional kan besar. Sehingga, kalau kita bisa membangun konektivitas lewat pelabuhan, bandara, dan jalan, itu akan membuka kesempatan produksi dan nilai tambah ekonomi di Jabar," ujar Sumedi.

Penunjukan kawasan Pantura sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, sambung Sumedi, sudah tepat. Apalagi, kawasan Jababeka sudah mulai padat.

"Karena untuk Jababeka sudah terlalu jenuh. Maka kita harus mencari pusat pertumbuhan ekonomi baru sehingga ini jadi pusat pertumbuhan yang akan menjadi penyangga, penyeimbang Jababeka. Karena terus terang, Jababeka sudah terlalu jenuh, masalahnya soal akses ke pasar ekspor. Transportasi melalui pelabuhan menjadi sangat penting," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com