Penderita Kanker dan Pembengkakan Mata Dirawat di RS, Suami Setia Menemani

TERNATE,KOMPAS.com-Nuriyatmi (68), warga Desa Bale, Kecamatan Oba, Kota Tidore, Maluku Utara yang mengidap penyakit kanker payudara dan pembengkakan di mata, kini dirawat di RSUD Chasan Boesoerie Ternate.

Untuk ke Kota Ternate, Nuriyatmi harus menempuh jalur darat dengan mobil ambulans selama kurang lebih 2 jam, kemudian menyeberang dari Pelabuhan Rum Kota Tidore Kepulauan ke Ternate kurang lebih 10 menit.

Anto, suami dari Nuriyatmi ketika ditemui Kompas.com di RSUD Ternate mengaku, ia memberanikan diri membawa istrinya ke rumah sakit berkat dorongan dari keluarga, kerabat serta para dermawan yang sangat peduli dengan kondisi istrinya.

Sejak kondisi istrinya katanya ramai diberitakan, masyarakat banyak yang menaruh perhatian, memberikan dukungan, terutama moril maupun materil untuk kesembuhan istrinya.

“Ada yang datang dan memberitahukan bahwa istri saya ini harus dibawa ke rumah sakit untuk dirawat, tapi saya sempat bertanya bagaimana dengan biaya karena kami tidak punya uang sebanyak itu, tapi orang itu bilang bahwa mereka siap, yang penting bawa dulu ke rumah sakit, akhirnya saya putuskan untuk membawanya,” kata Anto, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Doa Suami untuk Istri yang 2 Tahun Derita Kanker Payudara dan Pembengkakan Mata

Anto mengaku, saat ini tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari dokter mengenai tindakan medis selanjutnya serta penyebab pasti pembengkakan di mata kanan istrinya.

“Nah ini yang kami pikirkan bagaimana jika hasil pemeriksaan dari dokter dirujuk ke Makassar atau Jakarta untuk operasi,” kata Anto lagi.

Dia sangat berharap, Allah SWT masih memberikan kesempatan bagi kesembuhan istrinya sehingga proses ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Saya juga atas nama keluarga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang terus memberikan dukungan kepada istri saya, termasuk para mahasiswa yang terus melakukan penggalangan dana,” ujarnya.

“Tadi juga sudah ada perwakilan dari Pemerintah Kota Tidore Kepulauan berkunjung,” tambahnya.

Sementara itu, pengamatan Kompas.com, pasien Nuryatmi hanya bisa berbaring karena tak dapat lagi berjalan.

“Kondisinya seperti itu Pak, hanya bisa berbaring. Sejak penyakit itu menyerangnya kurang lebih dua tahun ini tidak bisa berjalan,” kata Anto.