Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan di Balik Rencana Ridwan Kamil Membuat Lembaga Kurasi Kopi

Kompas.com - 25/01/2019, 07:33 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan sejumlah rencana untuk meningkatkan kualitas komoditas kopi di Jawa Barat.

Hal itu dikatakan Ridwan usai bertemu dengan para pengurus Speciality Coffee Association of Indonesia (SCAI) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (24/1/2019).

"Jadi saya kedatangan SCAI mereka mengkritisi kurang maksimalnya ekosistem perkopian di Jabar. Dari bibit yang tidak standar, dari teknik memanen yang asal-asalan, dari teknik pemrosesan yang tidak ada standarisasi. Menghasilkan kopi Jawa Barat kalau diekspor itu gak pernah konsisten rasanya," kata Emil, sapaan akrabnya.

Baca juga: Gunung Papandayan Jadi TWA, Ridwan Kamil Segera Gelar Rapat

Untuk Itu, Emil berencana membuat lembaga kurasi resmi di bawah naungan Pemprov Jabar yang bertugas merancang standarisasi dan mengeluarkan sertifikasi kopi di Jabar.

"Karena itu saya memutuskan bersama asosiasi ini akan bikin lembaga kurasi dan sertifikasi kopi. Jadi nanti akan dikasih sertifikat yang bibitnya bagus dan yang biasa jadi sebuah penilaian. Nanti teknik memanennya juga dikasih sertifikat," ungkapnya.

Menurut dia, langkah tersebut memiliki tiga keuntungan, yakni kualitas kopi yang seragam, membangun brand, dan menyejahterakan petani.

Strategi itu juga diharapkan mampu mengurangi kecurangan petani dalam pemilahan biji kopi.

Baca juga: Ridwan Kamil Diminta Bertindak soal Turunnya Status Cagar Alam Kamojang dan Papandayan

"Karena sekarang diduga banyak petani yang memanen itu gak dipisah, bua ceri kopi yang masih hijau dan agak matang dicabut menghasilkan campuran yang di lidah tidak seragam," ujarnya. 

"Jadi semua itu melihat potensi besar tapi pola perilaku mengolah memroses tidak ada standar yang baik. Saya bertekad dengan cerita ini selama lima tahun kopi Jabar harus punya tiga nilai." 

Dengan begitu, sambung Emil, kualitas kopi Jabar bisa terjaga serta memberikan jaminan konsistensi rasa kepada pasar dunia.

Baca juga: Ridwan Kamil: Dalam Waktu Dekat, Kredit Infrastruktur Daerah Diluncurkan

"Jadi sayang ini anugerah ekonomi luar biasa tapi caranya, ilmunya gak lengkap, jadi seadanya. Jadi kalau kualitasnya baik menurut si lembaga ini maka pembeli dunia akan percaya," katanya. 

"Karena nanti di tiap bungkus kopinya ada cap datang dari bibit terbaik ada cap warna kuning, datang dari panen yang baik cap warna biru, sehingga siapa yang mendapat capnya banyak berarti itu kopi bener. Karena sekarang banyak nipu juga, ngaku kopi khusus ternyata kopi biasa." 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com