SUMEDANG, KOMPAS.com - Hingga Minggu (13/1/2019) malam pukul 22.00 WIB, banjir luapan Sungai Cikeruh masih merendam ratusan rumah milik warga di Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Dandim 0610/Sumedang Letkol Arh. Novianto Firmansyah melalui Danramil 1005/Jatinangor Kapten Inf. Rudi Prasetijo mengatakan, anggota Babinsa masih di lokasi untuk mendata, menjaga rumah warga hingga membantu proses evakuasi barang berharga ke tempat lebih aman.
"Saat ini, informasi yang terkumpul dari anggota Babinsa kami, baru masuk 53 KK yang terdata," ujarnya kepada KOMPAS.com, Minggu malam.
Dandim menuturkan, rumah warga yang terdata terendam banjir cukup parah meliputi warga di RT 03/07 sebanyak 5 KK, RT 01/08 sebanyak 3 KK, RT 03/09 sebanyak 4 KK, RT 04/09 sebanyak 5 KK, RT 05/09 sebanyak 5 KK, RT 01/10 sebanyak 20 KK, RT 02/10 sebanyak 4 KK, RT 03/10 sebanyak 2 KK, dan RT 05/10 sebanyak 5 KK.
Baca juga: Sungai Cikeruh Meluap, Ratusan Rumah di Jatinangor Terendam Banjir
Saat ini, kata Dandim, selain mendata, anggota Babinsa juga fokus untuk membantu evakuasi barang dan menjaga rumah warga yang ditinggalkan sementara, akibat terendam banjir.
"Ketinggian air di pemukiman warga 20-80 sentimeter," tuturnya.
Dandim menyebutkan, penyebab banjir di Desa Cikeruh disebabkan luapan Sungai Cikeruh yang tidak dapat menampung tingginya curah hujan yang terjadi selama 3 jam.
"Iya, hujan di wilayah Jatinangor termasuk di wilayah hulu mencakup Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Tanjungsari cukup tinggi sehingga air tidak tertampung. Imbasnya Sungai Cikeruh meluap dan masuk pemukiman warga. Selain itu terjadi penyempitan aliran Sungai Cikeruh di kawasan Rancaekek," katanya.