Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Langka, Petambak Perempuan Dipasena Datangi Polsek Rawajitu Lampung

Kompas.com - 10/12/2018, 18:03 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Khairina

Tim Redaksi

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Ratusan petambak yang didominasi oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Persaudaraan Perempuan Nelayan Indonesia (PPNI) beramai-ramai mendatangi kantor Polsek Rawajitu, Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung.

Mereka mengklarifikasi serta meminta solusi terkait permasalahan kelangkaan bahan bakar yang terjadi karena adanya razia yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat.

Koordinator Aksi dari Bareta-PPNI Dipasena Ezra Dewi menyampaikan, terhentinya pasokan solar berdampak kerugian bagi keberlangsungan budidaya udang.

"PLN enggak ada, listrik kami harus pakai diesel, SPBU enggak ada, solar kami beli eceran dari pemasok, kalau sekarang dirazia solusinya apa?" tanya Ezra saat aksi pada Senin (10/12/2018).

Baca juga: Solar Langka, Petambak Udang Dipasena Terpaksa Panen Dini

Ezra pun menambahkan, harga solar di areal pertambakan Bumi Dipasena saat ini telah mencapai harga Rp 6500 - Rp 8000 per liter.

"Harga tersebut berfluktuasi walau tidak ada informasi kenaikan harga BBM secara formal," katanya lagi.

Sementara itu, Kapolsek Rawajitu Iptu M Junaidi telah menjelaskan kondisi mengapa harus melakukan razia terhadap mobil pengangkut BBM ke desa-desa.

"Tadi kami juga sudah sampaikan kepada warga yang datang dan mereka sudah menerima penjelasan kami," katanya.

Pihaknya merazia untuk memastikan pasokan BBM bisa terdistribusi secara merata.

"Dan kami merazia kendaraan yang perizinannya mati. Kami sudah meminta mereka untuk melengkapi persyaratan administrasi," katanya lagi.

Dia juga menambahkan kegagalan panen udang di Dipasena ada beberapa faktor. Bukan hanya karena masalah BBM saja tetapi faktor penyakit udang juga menjadi penyebabnya.

Kompas TV Petambak terpaksa menjual cepat kepiting mereka setelah banyak kepiting yang mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com