Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solar Langka, Petambak Udang Dipasena Terpaksa Panen Dini

Kompas.com - 10/12/2018, 15:22 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Khairina

Tim Redaksi

 

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Petambak Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulang Bawang, Lampung mengeluhkan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) berjenis solar sejak sepekan terakhir.

Kelangkaan BBM menyebabkan petambak merugi. Sebab, petambak terpaksa memanen dini karena udang-udang banyak yang mati.

Petambak masih menggantungkan sepenuhnya kebutuhan solar untuk menghidupkan mesin dan genset, kincir harus berputar, air tambak perlu diganti.

"Kalau makanan kami bisa tahan, tapi kalau udang telat dikincir dua jam saja sudah kehabisan oksigen, udang dipastikan mati," kata Suryadi salah satu petambak di Kampung Bumi Dipasena Mulya, Senin (10/12/2018).

Dia menambahkan, untuk menghemat penggunaan BBM, warga di RT-nya terpaksa 3 malam ini melakukan penerangan kolektif dari pukul 18.00 - 21.00 WIB.

Baca juga: Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 50 Ton Solar di Perairan Sungai Musi

Petambak Bumi Dipasena Agung Midarmonto menceritakan, tetangganya terpaksa panen dini karena udangnya mati akibat genset kehabisan solar dari jam 03.00 WIB dini hari.

Udangnya belum layak panen, masih kecil-kecil, tapi tidak bisa diteruskan karena tidak ada BBM untuk menghidupkan mesin.

"Kami rugi, harga udang saat ini cenderung terus turun, sementara harga pakan udang justru naik ditambah ketersediaan BBM yang langka," kata dia.

Sementara itu, Towilun Wakil Ketua Perhimpunan Petambak dan Pengusaha Udang Wilayah Lampung (P3UW Lampung), organisasi petani tambak udang Dipasena, mendapat informasi dari beberapa pemasok BBM, kelangkaan solar karena ada razia dari pihak kepolisian.

"Beberapa mobil pengangkut BBM sempat ditahan di Mapolsek Rawajitu akhirnya para pemasok BBM menghentikan aktivitasnya memasok BBM dengan menggunakan jeriken, mereka istirahat dulu, tidak berani narik," kata Towilun.

Baca juga: Susi: Saya Enggak Mau Dengar Lagi Pengusaha Udang Jual Produk China, Thailand...

Pihaknya telah mempertanyakan terkait langkanya solar kepada polres yang disebut-sebut melarang mendistribusikan BBM ke Dipasena.

"Tetapi kami tidak diberitahu pasti. Kami hanya diberi tahu bahwa keputusan tersebut menindaklanjuti arahan dari Bupati Tulangbawang," tuturnya.

Kapolsek Rawajitu Iptu M. Junaidi membenarkan sedang melakukan penertiban mobil pengangkut BBM untuk ke desa-desa.
 
"Kami menyetop yang kendaraan pengangkut BBM yang mati surat-suratnya," kaya dia.
 
Dia mengklarifikasi tidak ada maksud untuk membatasi pendistribusian BBM ke masyarakat khususnya petambak.
 
"Kami sedang melakukan penertiban administrasi agar BBM terdistribusi tepat sasaran," ujarnya.
 
 
 
Kompas TV Pemerintah mengklaim sudah bisa menghemat impor solar 4 ribukilo-liter per hari selama program perluasan penerapan Bio-Diesel B-20 berjalan dalam 2 bulan terkahir. Ke depan B-20 akan ikut memengaruhi defisit transaksi berjalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com