KOMPAS.com - Aparat gabungan TNI-Polri terus mengendalikan situasi di Distrik Yigi, Nduga, Papua. Satu per satu para korban meninggal hingga selamat berhasil dievakuasi.
Meskipun masih beberapa kali ada serangan dari Kelompok Kriminil Bersenjata (KKB), namun aparat berhasil meredamnya. Seperti diketahui, Distrik Yigi menjadi zona merah sejak dikuasi gerombolan bersenjata Egianus Kogoya.
Berikut ini fakta dari situasi terkini Distrik Yigi, Nduga, Papua:
Kepolisian Indonesia menyebutkan, lokasi penembakan pekerja PT Istaka Karya, di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, awalnya merupakan daerah yang aman.
Namun, situasi berubah setelah kelompok separatis Egianus Kogoya bersama pengikutnya merebut distrik tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, kelompok separatis Egianus Kogoya bersama pengikutnya pindah ke Distrik Yigi karena terdesak kejaran TNI-Polri dari Distrik Kenyam, Nduga. Sejak itu, Distrik Yigi menjadi zona merah dari sisi keamanan.
"(Kepindahan Egianus dan kelompoknya) karena dikejar pasukan TNI-Polri dari Kenyam, Kabupaten Nduga sehingga lokasi insiden penembakan adalah zona merah," ujar Iqbal, melalui keterangan tertulis, Kamis (6/12/2018).
Baca Juga: Sejak Dihuni Kelompok Egianus Kogoya, Distrik Yigi di Nduga Papua Jadi Zona Merah
Proses evakuasi 16 jenazah pegawai PT Istaka Karya yang ditemukan di Puncak Kabo, Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, tak berjalan mulus, Kamis (6/12/2018).
Lokasi pendaratan helikopter mendapat penghadangan dari kelompok pemberontak. Kontak senjata pun tak terhindarkan.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Jonatan Binsar P Sianipar menjelaskan, anggota yang membawa jenazah mendapat hadangan dari kelompok separatis.
“Saat pagi ini kami melakukan evakuasi 16 jenazah ke lokasi pendaratan helikopter mendapat tembakan dari kelompok separatis. Sampai saat ini kontak senjata masih berlangsung," katanya, Kamis (6/12/2018).
Baca Juga: Evakuasi 16 Jenazah Pekerja Jembatan di Nduga Papua, Aparat Dihadang Pemberontak
Selain gangguan serangan dari KKB, proses evakuasi juga terganjal oleh kondisi cuaca di Nduga, Papua.