Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras, Jalan Masuk Dermaga Borong, Manggarai Timur Jebol

Kompas.com - 06/12/2018, 23:05 WIB
Markus Makur,
Khairina

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com--Hujan deras di sekitar Kota Borong, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur beberapa hari ini mengakibatkan aliran sungai Waebobo melebar dan terjadilah abrasi Pantai Borong.

Hujan deras dari Kamis (6/12/2018) pagi sampai malam mengakibatkan jalan masuk Dermaga Borong jebol.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Vinsesius Reamur mengatakan hal itu kepada KOMPAS.com langsung dari lokasi, Kamis (6/12/2018) malam.

Reamur menjelaskan, selama ini terjadi abrasi pantai di sekitar pintu masuk Dermaga Borong, ditambah dengan hujan deras mengakibatkan jalan masuk ke Dermaga Borong jebol.

Nelayan di Kota Borong tidak lagi bisa masuk ke dermaga.

Baca juga: KPK Akan Intensifkan Pencarian Satu Tersangka Kasus Gratifikasi Dermaga Sabang

"Saya sedang bersama warga nelayan Kota Borong yang menyaksikan langsung jalan masuk dermaga jebol malam ini. Dermaga Borong tak bisa digunakan lagi bagi nelayan untuk beraktivitas di masa yang akan datang. Saya berharap pemerintah secepatnya merespon kejadian ini agar nelayan bisa menggunakan dermaga ini," jelasnya.

Nelayan Kota Borong, Nurdin Ismail menjelaskan, Dermaga Borong, Manggarai Timur dipastikan tak bisa digunakan karena jalan masuk dermaga sudah jebol akibat hujan deras dan abrasi pantai selama ini.

"Kami sedang berada di lokasi kejadian untuk melihat jalan masuk dermaga jebol akibat melebar daerah aliran sungai Waebobo dan abrasi pantai selama ini. Kami tidak bisa lagi memakai dermaga untuk berlabuh kapal dan beraktivitas siang dan malam. Kami berharap secepatnya ada respon dari pemerintah terhadap kejadian ini, " jelasnya.

Kompas TV Pesisir Jakarta menjadi muara bagi sampah yang didominasi oleh sampah plastik. Di Dermaga Kaliadem, beberapa warga bermata pencaharian sebagai pengepul sampah. Salah satunya Safiah. Sampah juga secara tak langsung terbawa hingga Kepulauan Seribu. Amir, warga Kepulauan Seribu yang juga nahkoda kapal menuturkan kesulitannya mencari ikan karena sampah. Simak selengkapnya dalam vlog berikut ini!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com