KOMPAS.com - Fakta seputar kunjungan kerja Presiden Jokowi di Jawa Tengah, menarik untuk disimak. Salah satunya penjelasan Jokowi tentang kondisi perang dagang yang pernah terjun ke dunia bisnis ekspor hingga alasan menjadi Presiden.
Selain itu, Presiden Jokowi juga meresmikan Tol Solo-Ngawi yang diharapkan memangkas waktu Solo ke Ngawi hingga 50 persen. Jokowi juga berharap keberadaan tol tersebut dapat menghubungkan wilayah-wilayah di sekitarnya.
Berikut fakta lengkap kunjungan Jokowi di Solo.
Pada hari Rabu (28/11/2018), Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meresmikan Jalan Tol Solo- Ngawi segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 kilometer di Rest Area KM 538 Jalan Tol Sragen-Ngawi Desa Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2018).
"Dengan mengucap Bismillahirrohmaanirrohim, pagi hari ini saya resmikan segmen Sragen-Ngawi sepanjang 51 kilometer," kata Presiden Jokowi sambil menekan tombol sirine peresmian didampingi Mensesneg, Menteri BUMN, Wakil Gubernur Jateng dan Direktur Jenderal Bina Marga Sugiyartanto, Rabu.
Dengan diresmikan Jalan Tol Solo-Ngawi segmen Sragen-Ngawi, sambung Presiden, maka tidak lama lagi Jalan Tol Jakarta-Surabaya di akhir tahun ini akan tersambung.
"Sebentar lagi dari Jakarta-Surabaya di akhir tahun ini Insya Allah sudah sambung semuanya," tambahnya.
Jokowi berharap, jalan Tol Solo-Ngawi akan meningkatkan konektivitas beberapa daerah terutama Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen di Jawa Tengah, dan Kabupaten Ngawi di Jawa Timur.
Jalan Tol Solo-Ngawi merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca Juga: Dengan Basmalah, Jokowi Resmikan Ruas Tol Sragen-Ngawi
"Suatu saat saya melihat peluang di pasar luar negeri. Saya masih ingat betul tantangan ekspor saat awal. Mungkin kalau saya dulu tidak ekspor mungkin tidak jadi presiden," kata Presiden Jokowi saat menutup Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia 2018 di Hotel Alila Solo, Rabu (28/11/2018).
Seperti diketahui, sebelum terjun ke dunia politik, Jokowi dikenal sebagai pengusaha sukses furnitur di Solo.
Dari pengalamannya itu, Jokowi meminta pengusaha dan UKM menelusuri peluang ekspor. Apalagi, ekspor penting dari sisi makro ekonomi menghasilkan devisa yang jelas dan menjaga neraca perdagangan agar transaksi menjadi baik.
Berdasarkan hasil penelitian lembaga riset bisnis di Inggris dan Kanada menyebutkan, UKM yang ekspor akan lebih produktif daripada UKM yang tidak ekspor.