Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ismail Saksikan Kapalnya "Terbang" Diterjang Tsunami

Kompas.com - 10/10/2018, 12:36 WIB
Junaedi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DONGGALA, KOMPAS.com – Peristiwa gempa dan tsunami yang menerjang Palu dan Donggala pada Jumat (28/9/2018) merupakan peristiwa yang tidak akan dilupakan seumur hidup oleh Ismail. 

Pada Jumat petang itu, kapalnya yang tersandar di pelabuhan Labuan Bajo, Kecamatan banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dihantam tiga gelombang tsunami.

Akibatnya, kapal berbobot 12 ton dengan muatan sembako tersebut melayang hingga setengah kilometer dan mendarat di pemukiman warga. 

Kejadian tersebut disaksikan sendiri oleh Ismail selaku sang pemilik kapal. Dia bercerita, saat terjadi gempa berkekuatan magnitudo 7,4 air laut tiba-tiba surut dengan cepat.

Beberapa saat kemudian datang gelombang tsunami menerjang sebanyak 3 kali berturut-turut dalam selisih waktu hanya beberapa saat.

Baca juga: Cerita Yanto, Pemulung yang Selamat dari Tsunami Palu, Pulang Diantar Hercules

"Hanya hitungan beberapa detik, duuurrrrr gelombang melululantakkan kawasan pelabuhan hingga bangunan ambruk,” kenang Ismail. 

Ia sendiri bersama para anak buah kapalnya berhasil menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. 

Menurut dia, gelombang tsunami pertama tidak terlalu besar sehingga dia dan anak buah kapalnya serta sejumlah warga dapat menyelamatkan diri ke dataran tinggi tidak jauh dari pelabuhan. 

Tak lama mencapai tempat aman tersebut, datanglah gelombang kedua dan ketiga yang lebih dahsyat. Gelombang tersebut menyapu bangunan hingga satu kilometer dari bibir pantai. 

Menurut Ismail, terjangan tsunami terakhir ituah yang melemparkan kapalnya bermuatan 12 ton lebih sembako ke tengah perkampungan warga.

“Waktu gelombang tsunami ketiga datang disertai gemuruh suara laut yang keras, ssseeeeerrrr, duuaaar, hantamannya lebih kencang," lanjutnya.

Akibat kapalnya rusak, Ismail mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Namun ia bersyukur masih bisa selamat dari bencana mengerikan tersebut. 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com