PALU, KOMPAS.com - Museum Negeri Sulawesi Tengah belum dibuka setelah sepekan pascagempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami di Palu.
Sejumlah retak terlihat di gedung utama, dan di beberapa bagian sisinya. Belum diketahui nasib koleksi yang ada di dalamnya.
Baca juga: Kisah Bocah Bertaruh Nyawa demi Selamatkan Adik dan Neneknya saat Gempa Palu
"Belum ada aktivitas di kantor, hanya sesekali ada yang datang dan cepat pulang," kata Rahman (43), seorang pengungsi yang tinggal di depan museum, Sabtu (6/10/2018).
Koleksi patung megalitikum di halaman belakang tidak mengalami kerusakan apapun.
Di halaman ini ditempatkan beberapa arca menhir seperti Malibuku, Pekabuku, Weata dan Kalamba.
Arca ini dulunya digunakan sebagai pemujaan leluhur. Kalamba digunakan sebagai penguburan kedua.
Baca juga: 10 Relawan Jasa Marga Bantu Penanganan Gempa Palu
Di halaman depan terdapat replika patung Langkebulava dan Tadulako, juga patung lain yang tak bernama.
Pintu gerbang gedung ini dibiarkan roboh.