Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Celoteh Anak-anak Korban Gempa Palu yang Merindukan Sekolah (2)

Kompas.com - 06/10/2018, 09:04 WIB
Rosyid A Azhar ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PALU, KOMPAS.com - Keceriaan mereka tak mengenal waktu dan tempat. Bagi anak-anak, hidup adalah bermain. Termasuk anak-anak di pengungsian gempa Palu dan Donggala.

"Hai anak-anak, ayo cepat keluar dari situ, jangan menghabiskan air," teriak seorang nenek dari balik dinding rumah.

Ternyata Lula dan teman-temannya sedang mandi sambil bermain perosotan di lantai kamar mandi mushala.

Busa sampo yang banyak menjadikan lantai licin. Anak-anak itu meluncur dengan posisi badan tengkurap. Ada yang menyeret temannya. Makin ramai riuh mereka bermain makin banyak busa yang mengembang.

Baca juga: Anak Korban Bencana Palu Bertanya ke Presiden, Boleh Ikut?

Mereka bergembira, tak peduli dengan air yang susah didapat dalam kondisi serba darurat saat ini.

Dengan badan bersih dan rambut harum, Lula dan teman-temannya kembali bermain.

Sejumlah jurnalis mancanegara yang sedang asyik menulis berita pun menjadi sasaran anak-anak ini.

Anak-anak mengajak foto bersama. Tidak hanya itu, Ian Morse, warga Amerika Serikat yang sedang meliput bencana gempa dan tsunami bahkan diajak goyang dengan aplikasi boomerang.

"Saya mau jadi pramugari!" kata Aira.

"Saya mau jadi ustazah!" teriak Lulu.

"Saya mau jadi guru!" ujar Lula.

Lulu, nama lengkapnya Lubannah Luthfiyah. Ia adalah kakak Lula. Lulu merupakan siswa kelas 5 SDN 1 Inpres Lolu. 

Hidup dalam keterbatasan akibat gempa tidak menyurutkan mereka bergembira.

Baca juga: Ratusan Anak Korban Bencana Sulteng Ditampung di Sekolah

 

Kegembiraan anak-anak inilah hiburan yang paling berharga bagi orangtua saat melewati masa-masa sulit seperti ini. Air terbatas, susah bahan bakar, listrik belum normal, pasar belum sepenuhnya buka, dan selalu ada gempa susulan.

Lula, Lulu, Aira, dan anak-anak lainnya yang ada di tenda pengungsian sedang menanti sekolah mereka dibuka.

Mereka sudah rindu dengan teman-temannya. Mereka akan bertukar cerita tentang kegiatan selama tidak sekolah, yang tak lepas dari gelak tawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com