PALOPO, KOMPAS.com - Ratusan tenaga honorer Kategori 2 (K2) Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Senin (01/01/2018) pagi berunjuk rasa di DPRD.
Sebelumnya, mereka memanjatkan doa bersama untuk para korban gempa dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi Biromaru.
Aksi gelar doa bersama dilakukan di depan gedung DPRD Palopo.
Ketua Forum Forum Honorer Kategori Dua Indonesia (FHK2I) Muhammad Husain mengatakan, aksi doa bersama dilakukan sebagai wujud keprihatinan agar para korban gempa bumi dan tsunami diberi ketabahan.
“Semoga para korban gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi Biromaru diberi ketabahan, ini adalah aksi simpati kami kepada korban gempa,” kata Husain.
Baca juga: Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Prioritaskan Honorer K2 Jadi CPNS
Usai melakukan doa bersama, para honorer K2 melanjutkan berunjuk rasa di gedung DPRD Palopo. Mereka menuntut agar pengabdian mereka selama bertahun tahun diapresiasi oleh pemerintah.
Para tenaga honorer K2 menyayangkan adanya regulasi pembatasan umur usia maksimal 35 tahun. Pembatasan umur tersebut membuat para honorer K2 khawatir tidak akan terangkat menjadi ASN.
Menurut Pemerintah Kota Palopo terdapat 2.683 tenaga K2. Namun, menurut FHK2I, jumlah honorer K2 yang aktif hanya 1.600.
“Kami meminta pemerintah untuk menunda rekrutmen CPNS 2018, dan meninjau kembali regulasi yang mengatur pembatasan umur,” ucap Husain.