Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Alasan di Balik Pengurus PKS Se-Bali Ramai-ramai Mundur dari Partai

Kompas.com - 29/09/2018, 07:55 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

DENPASAR, KOMPAS.com - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bali ramai-ramai mengundurkan diri dari kepengurusan maupun kader partai, Jumat (28/9/2018).

Mereka beramai-ramai mendatangi kantor PKS di Jalan Tukad Ho, Renon, Kota Denpasar, Bali, sambil membentangkan spanduk bertuliskan "Seluruh Kader dan Pengurus PKS se-Bali Mengundurkan Diri".

Baca juga: Kecewa, Pengurus PKS Se-Bali Ramai-ramai Mengundurkan Diri

Ketua Demisioner DPW PKS Bali Mudjiono mengatakan, hari ini secara serentak seluruh pengurus dan kader PKS mengundurkan diri karena kecewa terhadap keputusan DPP PKS yang dinilai tidak demokratis dalam menentukan mekanisme penggantian kepengurusan.

"Kisruh yang terjadi di dalam tubuh PKS bermula dari penggantian jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Provinsi Bali pada 27 September 2018 yang dilaksanakan tidak dengan prosedur kepartaian, tanpa musyawarah, dan dilakukan pada detik setelah kelolosan PKS sebagai kontestan Pemilu 2019.

Baca juga: Tegak Berdiri Setelah 28 Tahun Mangkrak, Berikut Fakta GWK yang Terungkap

Menurut Mudjiono, kekecewaan mereka terangkum dalam empat alasan untuk mengundurkan diri yang disampaikan dalam pernyataan sikap.

Pertama, penggantian kepengurusan adalah bentuk otoritarianisme DPP PKS dengan menabrak AD/ART dan persekusi terhadap kader yang dituduh tidak loyal.

Kedua, DPP PKS antidemokrasi, pimpinan PKS menutup pintu dialog dan perbedaan pandangan.

Ketiga, sikap dan tindakan pimpinan PKS berbeda jauh dengan nilai-nilai Islam yg menjadi identitas PKS selama ini.

Keempat, pembelahan pimpinan PKS sejak 2016 secara sistematis, konflik dan pemecatan di dalam tubuh PKS yang membuat PKS kehilangan kekuatannya, khususnya menghadapi Pemilu 2019.

"Oleh karena itu, kami bersama jajaran DPW, Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD), kader inti, dan anggota PKS se-Bali menyatakan mundur dari jabatan struktural pengurus PKS dan meletakkan status sebagai kader dan anggota PKS yang kami tujukan kepada Ketua Majelis Syuro (KMS) selaku pimpinan tertinggi PKS dengan tembusan kepada presiden PKS," ucap Mudjiono.

Baca juga: Kisah Surono yang Grogi Antar Jokowi Naik Andong

Mudjiono lebih lanjut mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Bali atas dukungannya selama ini. Dia juga menyampaikan permohonan maaf harus menempuh cara ini karena sudah tidak efektif lagi berjuang lewat PKS.

"Berpolitik adalah sarana menebar kebaikan dan berjuang untuk bangsa, negara, dan agama. Kami akan tetap berjuang menebar kebaikan bagi masyarakat Bali, tapi lewat perjuangan yang berbeda, tidak lagi di PKS," ucapnya.

Baca juga: Cerita Istri yang Cuma Bisa Terima SMS dari Suami di Palu Pasca-gempa

Mudjiono mengklaim, ada sekitar 4.600 kader dan pengurus PKS di Bali yang mengundurkan diri dari partai.

"Kader dan pengurus se-Bali berjumlah 4.600 orang. Jumlah ini yang kami ajak dan bisa digerakkan. Kalau melihat jumlah perolehan suara pada pemilu sebelumnya sebanyak 44.000 suara, ini berarti PKS di Pulau Dewata cukup besar. Namun dengan kebijakan dari DPP PKS, grbong pemilih juga kami bebaskan. Belum ada instruksi kami akan mengarahkan kemana pada pemilu mendatang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com