Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah: Debat Capres dalam Bahasa Inggris, yang Paham Siapa?

Kompas.com - 15/09/2018, 19:00 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menilai bahwa usulan debat untuk calon presiden dan wakil presiden dengan menggunakan bahasa Inggris malah akan merugikan rakyat Indonesia.

Khofifah mengatakan, debat capres-cawapres dalam kontestasi Pilpres 2019 dilaksanakan untuk menyampaikan visi, misi dan gagasan program dari calon kepala negara sehingga masyarakat Indonesia bisa mengetahui dan memahami gagasan dan program dari masing-masing calon.

Baca juga: Khofifah: Kalau Saya, Ya Dukung Pak Jokowi...

Menurut mantan Menteri Sosial RI itu, pemaparan visi, misi dan program akan lebih mudah dipahami masyarakat luas jika dilakukan dengan bahasa resmi Negara, yakni Bahasa Indonesia.

"Debat calon presiden dan calon wakil presiden itu kan untuk memaparkan visi, misi serta program dan breakdown program. Kalau dilakukan dengan bahasa Inggris, yang paham siapa?" tutur Khofifah seusai acara peresmian pembukaan kelas Internasional di Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Rejoso Jombang, Jawa Timur, Sabtu (15/9/2018).

Gubernur Jatim terpilih itu mengatakan, memang secara teknis perdebatan dengan bahasa Inggris bisa difasilitasi dengan penerjemah. Namun menurut dia, kehadiran penerjemah juga tidak akan efektif.

"Kalaupun nanti ada penerjemah, lalu tujuannya (debat berbahasa Inggris) apa?" ungkap Khofifah.

Baca juga: Cerita di Balik Foto Ridwan Kamil dan Sandiaga Akhirnya Ngopi Bareng

Menurut dia, warga harusnya dikondisikan bisa fokus menyimak dan memelajari program yang diusung masing-masing pasangan calon, salah satunya dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

Khofifah menghadiri acara pembukaan kelas Internasional di kampus UNIPDU Rejoso Jombang yang mensyaratkan lulusannya memiliki kemampuan bahasa Inggris sesuai kebutuhan dunia kerja internasional.

Kelas Internasional di kampus ini dibuka dengan harapan agar generasi muda di Jawa Timur bisa menjawab tantangan pasar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com