Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Gembong Sabu Mati Ditembak, Kena di Bokong hingga Perburuan Bandar Kelas Kakap

Kompas.com - 14/09/2018, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Darmizon (50), seorang gembong narkoba di Palembang, tersungkur tak bernyawa setelah diberondong timah panas polisi.

Darmizon mencoba melarikan diri saat digerebek polisi di sebuah SPBU di Palembang. Saat itu, Darmizon kedapatan membawa 3 kilogram sabu.

Berikut fakta terkait penembakan gembong sabu di Palembang.

1. Mencoba kabur, pelaku ditembak di bokong

Ilustrasi peluruRockatansky Ilustrasi peluru

Ada lima tembakan dari anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumatera Selatan untuk menghentikan pelarian Darmizon. Salah satu tembakan polisi mengenai bokong pelaku.

Penembakan terpaksa dilakukan ketika Darmizon mencoba melarikan diri saat hendak ditangkap, pada hari Rabu (12/9/2018) di sebuah SPBU di Lubuk Lancang Jalan Pintas Palembang-Jambi.

"Ketika hendak dihadang petugas, dia langsung tancap gas. Kita langsung berikan tembakan peringatan, tapi tak dihiraukan. Lalu ditembak di bagian bokong,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Farman saat gelar perkara di ruang kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Kamis (13/9/2018).

Baca Juga: Remaja Aceh Dijual Jadi PSK di Malaysia, Jaringan "Human Trafficking" Diburu

2. Lima tembakan lumpuhkan si gembong sabu

Ilustrasi tembakan Ilustrasi tembakan

Usai ditembak di bagian bokong, Darmizon tetap mencoba kabur. Polisi akhirnya memberondong pelaku dengan timah panas. Ada lima tembakan yang membuat nyawa gembok kelas kakap itu tewas.

“Kami kembali mengambil tindakan tegas dan satu tembakan lagi mengenai punggung menembus dada pelaku. Ada lima tembakan yang dikeluarkan, tiga tembakan peringatan dan dua tembakan ke arah pelaku. Tersangka tewas saat akan dibawa ke rumah sakit,” kata Farman.

Baca Juga: Kegigihan Eko demi Akses Jalan ke Rumah, Sewa Pengacara hingga Mengadu ke Wakil Gubernur (3)

3. Polisi temukan 3 kilogram sabu siap edar

Setelah melumpuhkan Darmizon, polisi segera menggeledah dan menemukan barang bukti berupa 3 kilogram sabu siap edar yang dibungkus teh China.

Menurut Farman, sabu tersebut diduga berasal dari Aceh yang telah dibeli tersangka.

“Sekarang masih dikembangkan jaringannya yang ada di Sumsel,” tutur dia.

Tewasnya Darmizon, menambah jumlah bandara yang ditembak mati polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) bertambah menjadi delapan orang sepanjang 2018 ini untuk wilayah Sumatera Selatan.

Baca Juga: Mengamuk di Pesantren, Pria Ini Ditembak Mati Polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com