Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Siang, Kualitas Udara Pontianak Masuk Level Tidak Sehat

Kompas.com - 23/08/2018, 12:33 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kualitas udara di Kota Pontianak memasuki level tidak sehat berdasarkan pembaruan informasi dari indeks standar pencemaran udara (Ispu) yang dirilis Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kamis (23/8/2018).

Hingga siang pukul 10.00 WIB, konsentrasi partikulat (PM10) pencemaran udara di Pontianak mencapai angka 165,26. Partikulat (PM10) adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer).

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Supadio, Sutikno mengatakan, hingga siang ini kualitas udara di Pontianak memasuki kategori tidak sehat.

Hal tersebut ditunjukkan dalam level grafik kualitas udara yang memasuki indikator warna ungu (tidak sehat).

"Mulai memasuki kategori tidak sehat," ujar Sutikno, Kamis siang.

Buruknya kualitas udara di Pontianak disebabkan kabut asap yang menyelimuti akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sebulan terakhir.

Baca juga: Hotspot Berkurang, Kabut Asap Reda, Kualitas Udara di Pontianak Membaik

Kondisi tersebut juga dipicu meningkatnya jumlah titik api (hotspot) di Kalimantan Barat berdasarkan pembaruan pemantauan titik panas (hotspot) dari satelit pengolahan data Lapan pada tanggal 22 Agustus 2018 mulai pukul 07.00 hingga 23 Agustus 2018 pukul 07.00 WIB sebanyak 887 hotspot.

Jumlah tersebut kemudian bertambah hingga pukul 09.30 WIB menjadi 914 hotspot.

Kompas TV Selama dua hari terakhir, kualitas udara di Kota Pontianak sempat masuk kategori berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com