Lahan di Pulau Battoa Terbakar, Warga Berjibaku Padamkan Api Secara Manual

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Kebakaran lahan terjadi di Pulau Battoa, Kecamatan Binuang, Polewali Madar, Selasa (7/8/2018).

Api pertama kali muncul dari wilayah perbukitan Dusun Kapejang. Hanya dalam tempo sekitar tiga jam, kobaran api meluas hingga ke Dusun Lendang tak jauh dari permukiman. Warga yang panik berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

Sulitnya warga mendapatkan sumber air dan minimnya alat pemadam kebakaran membuat upaya warga memadamkan api tidak maksimal.

Warga yang panik karena api dengan cepat menjalar mendekati permukiman berupaya turun tangan menghalau laju api dengan cara manual.

Berbekal ranting, tangkai kayu dan dedaunan, warga berjibaku memadamkan kobaran api, terutama yang mengarah ke permukiman.

Kepala Dusun Lendang, Darus, mengatakan penyebab kebakaran diduga berasal dari puntung rokok yang dibuang oleh warga secara serampangan.

Baca juga: Panglima TNI Instruksikan Anggotanya Tidur di Hutan Selama Kebakaran Lahan

Mulanya, api muncul di perbukitan di Dusun Kapejang. Karena tiupan angin kencang, kobaran api dengan cepat menjalar ke Dusun Lendang yang berjarak ratusan meter.

"Mungkin puntung rokok warga karena di atas perbukitan warga ramai bermain layang-layang yang memicu kebakaran," ujarnya.

Berkat upaya warga yang sudah berpengalaman menghalau kobaran api secara manual, kebakaran tidak meluas. Warga berhasil memadamkan sumber api dengan cara mengisolasi lokasi kebakaran.

Kebakaran di Pulau Battoa bukan baru kali pertama terjadi. Hampir setiap tahun saat musim kemarau, lahan di Pulau Battoa mengalami kebakaran.

Baca juga: Laboratorium Komputer Terbakar di Tengah Jam Belajar Siswa

Tahun lalu, pulau ini juga sempat terbakar beberapa hari hingga membuat warga panik lantaran api yang mudah menjilat dedaunan kering dan ranting pohon nyaris menjalar ke permukiman.