Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Kekurangan "Kampung KB"

Kompas.com - 18/07/2018, 08:46 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Indonesia membutuhkan lebih banyak Kampung KB (Keluarga Berencana) untuk mensejahterakan masyarakat secara umum, serta memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM).

Debuti Bidang KB dan Kesehatan Reproduksi BKKB Dwi Lisyawardani, mengungkapkan sejauh ini baru ada 7.700 Kampung KB dari 75.000 Desa/Kelurahan di Indonesia. Jumlah ini dinilai belum ideal mengingat penduduk terutama di desa tertinggal masih membutuhkan fasilitas dan edukasi tenteng keluarga.

"Kampung KB masih sedikit, baru 10 persen dari keseluruhan Desa/Kelurahan di Indonesia. Kami targetkan jumlahnya meningkat menjadi 25 persen, atau sekitar 21.000 Kampung KB pada 2019 nanti," jelas Dwi, seusai meresmikan Rumah Dataku BKKB di Desa Pandanretno, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (17/7/2018).

Baca juga: Kampung KB Diharapkan Bisa Kurangi Angka Stunting di Indonesia

Dwi menyebutkan sebagian besar Kampung KB dibangun di desa-desa tertinggal. Di desa tersebut pemerintah akan membantu fasilitas sampai SDMnya. Di sisi lain, Dwi mengimbau kepada desa yang sudah relatif maju untuk melengkapi diri sendiri.

"Desa yang sudah maju diharapkan melengkapi dirinya sendiri. Sedangkan yang belum maju kita beri bantuan fasilitas baik bantuan sarana maupun kesiapan SDMnya," papar Dwi.

Dwi menambahkan, selain Kampung KB, Indonesia juga masih kekurangn penyuluh keluarga berencana. Saat ini tercatat ada 15.000 orang penyuluh yang berstatus PNS. Menurut Dwi, dengan asumsi rasio 1 : 2 maka masih kekurangan sekitar 25.000 orang penyuluh.

"Intervensi penyuluh baru 15.000, kita masih kurang 25.000 jika rasio 1:2. Kita bersyukur pemerintah Kabupaten/Kota banyak yang mengambil penyuluh honorer untuk membantu," ucapnya.

Rumah Dataku

Setiap Kampung KB, kata Dwi, dilengkapi Rumah Dataku (Data Kependudukan). Rumah ini selain untuk memotret keadaan awal penduduk, tapi juga memantau perkembangan setelah dilakukan intervensi, terutama dari sisi kesejahteraan secara umum, khusus dan hal-hal yang berkaitan dengan keluarga.

Baca juga: BKKBN Menargetkan Bangun 21.000 Kampung KB di Indonesia

"Rumah Dataku ini tentu berkaitan dengat data, kita pahami kondisi dan perkembangan yang ada di Kampung KB, lalu dilakukan intervensi lintas sektoral untuk meningkatkan kesejahteraan. Kemudian perkembangannya bisa dilihat," jelasnya

Menurutnya, keberadaan Rumah Dataku didirikan hampir bersamaan dengan pencanangan Kampung KB pada tahun 2015 lalu. Rumah Dataku ini akan dikelola sendiri oleh masyarakat desa setempat.

"Rumah Dataku ini dari, oleh dan untuk desa. Mereka yang input, update, mengelola dan melaporkan. Sementara pemerintah memfasilitasi saja," ucap Dwi.

Kompas TV Presiden Joko Widodo, mengajak Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, blusukan di Desa Tangkil, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com