Sosialisasikan Program Boga Gawe, Hasanudin Sahur Bersama Loper Koran

BANDUNG, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Barat nomor urut 2 Tubagus Hasanuddin membagikan makan sahur kepada masyarakat yang terbiasa bekerja dini hari seperti pedagang pinggiran, loper koran atau pekerjaan lainnya di Taman Cikapundung, Kota Bandung, Selasa (22/5/2018).

Menurut Purnawirawan Jenderal TNI AD tersebut, tradisi berbagi sahur juga untuk mengingatkan bahwa masih banyak warga kelas bawah, khususnya di Jawa Barat, yang membutuhkan uluran tangan negara hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Ada orang yang bekerja jam satu malam sampai larut malam, mungkin belum istirahat hanya untuk mencari sesuap nasi. Tentu ini harus mendapat perhatian kita semua, terutama dari negara," kata Hasanaudin selepas makan sahur.

Lebih lanjut pria yang akrab disapa Kang Hasan ini menambahkan, masih banyak pula rakyat Jawa Barat yang bahkan tidak memiliki rumah dan menjalani kehidupan di sembarang tempat.

Baca juga: Sapa Warga Aren Jaya, Hasanudin Beberkan Program Sekolah Gratis

Kondisi tersebut, lanjutnya, harus mendapat perhatian khusus, terutama soal kesejahteraan yang mesti dirasakan oleh seluruh rakyat Jawa Barat.

“Rakyat kita masih banyak yang hidup di jalan, d lorong-lorong, di bawah jembatan dan mereka memiliki hak yang sama di republik ini, yakni sejahtera,” paparnya.

Dengan kondisi seperti itu, mantan Anggota Komisi I DPR RI itu memberikan solusi melalui program Boga Gawe, untuk menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat Jawa Barat.

Kartu tersebut rencananya akan terhubung antara pemerintah daerah dan berbagai perusahaan yang ada di Jawa Barat. Di dalamnya berisi data diri, mulai dari tingkat pendidikan hingga pengalaman kerja.

"Melalui program Boga Gawe juga kami akan fokuskan terhadap pengembangan ekonomi kreatif. Yang terpenting rakyat harus hidup manusiawi," tandasnya.

Baca juga: Hasanudin Prihatin Lihat Sekolah dan Jalan Rusak di Karawang

Kegiatan sahur bareng tersebut juga diisi dengan diskusi permasalahan yang ada di Jawa Barat dengan diiringi musik religi dari Komunitas Pengamen Jalanan (KPJ) Kota Bandung.