Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Teroris Mako Brimob Terpukul dengan Kepergian Briptu Wahyu

Kompas.com - 10/05/2018, 09:53 WIB
Iqbal Fahmi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

KEBUMEN, KOMPAS.com - Jenazah Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas (19), salah satu korban tewas dalam kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, tiba di rumah duka di Dusun Kebayeman RT 002 RW 002, Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (10/5/018) pukul 02.45.

Paman korban, Iswandi (40) mengatakan, keluarga sangat terpukul dengan kepergian Wahyu.

Selain mendadak, Wahyu juga gugur dengan tragis di tangan kelompok napi terorisme.

Baca juga: Pukul 09.25, Jalan Akses UI Depan Mako Brimob Kembali Dibuka

"Kami sadar bahwa ini risiko tugas. Sebagai umat beragama, keluarga juga harus ikhlas tidak boleh dendam, tetapi kami tetap menuntut penegakan hukum kepada semua pelaku," ujar Iswandi. 

Ia menceritakan, keluarga pertama kali mendengar kabar duka tersebut pada Rabu (9/5/2018) pukul 17.00. 

"Jadi ada yang telepon ngabarin dari Jakarta, terus ada polisi dari polsek datang juga," katanya.

Baca juga: Ipda Yudi, Korban Teroris Mako Brimob, Tinggalkan Istri yang Hamil 9 Bulan

Iswandi menjelaskan, Wahyu merupakan putra bungsu dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan (purn) Serma Pudjiono (60) dan Surati (57).

Dia hidup dalam lingkungan militer, dengan ayah seorang purnawirawan TNI dan kakak kedua adalah Praka Heri Setiyoni yang bertugas di Jakarta.

Sebelumnya, sandera terakhir yaitu Bripka Iwan Sarjana telah dibebaskan dalam terluka sekitar pukul 00.00. Ia kemudian langsung dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca juga: Tak Tampak Ada Ibadah di Gereja Samping Mako Brimob Hari Ini

Insiden di Markas Korps Brimob Kelapa Dua berawal dari keributan antara tahanan dan petugas kepolisian.

Keributan tersebut bermula dari penolakan pihak keluarga narapidana terorisme saat polisi hendak memeriksa makanan yang dibawa.

Ketika itu, pihak keluarga bermaksud menjenguk salah satu narapidana terorisme.

Akibat insiden tersebut, lima polisi gugur dan satu narapidana tewas. Satu narapidana terorisme itu ditembak karena melawan dan merebut senjata petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com