Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unggul di Hasil Survei, Timses Deddy-Dedi Kian Semangat "Berlari" Kencang

Kompas.com - 28/03/2018, 13:05 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dipublikasi hasil survei Litbang Kompas untuk Pemilihan Gubernur Jawa Barat beberapa waktu lalu, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi diketahui meraih suara tertinggi, yakni 42,8 persen.

Pasangan ini ditempel oleh Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum dengan raihan 39,9 persen suara.

Sedangkan, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu meraih 7,8 persen suara dan pasangan TB Hasanudin-Anton Charliyan berada di urutan terakhir dengan 3,1 persen suara. Sebanyak 6,4 persen responden masih belum menentukan pilihan.

Tim Pemenangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menyatakan semakin bersemangat untuk berlari kencang dan meraih target kemenangan di Pilkada Jabar

Meski demikian, seluruh elemen tim tetap diminta terus berwaspada dan tak terlena oleh hasil survei paling baru kedua lembaga tersebut.

“Seluruh kader, tim dan pendukung di basis-basis suara harus lebih semangat dan berlari kencang lagi dalam bekerja. Semua tidak boleh terlena dengan hasil survei,” kata Wakil Sekretaris DPD Golkar Jawa Barat, Sukim Nur Arif, kepada wartawan, Rabu (28/3/2018).

Baca juga : Unggul di Survei Kompas, Deddy-Dedi Anggap Persaingan Masih Ketat

Sukim menyebutkan, baru-baru ini juga ada survei terbaru dari Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang menyebutkan, pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi meraih nilai tertinggi perolehan suara, yakni 22,3 persen suara, disusul Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan raihan 18,2 persen suara, dan Ridwan Kamil-Uu 17,4 persen suara. Kemudian, disusul TB Hasanudin-Anton Charliyan dengan 6,2 persen suara.

Namun berbeda dengan hasil Litbang Kompas yang menyebut swing voter sebesar 6,4 persen, hasil survei LKPI sangat besar yakni 35,9 persen. Survei LKPI ini digelar pada 26 Februari sampai 11 Maret 2018.

Sukim mengatakan, jika melihat gabungan jumlah kursi partai pengusung Golkar dan Demokrat di DPRD Provinsi Jawa Barat, posisinya paling besar dibanding tiga pasangan lainnya. Sebanyak 29 kursi dari kedua partai itu ditambah dua partai pendukung baru, yakni Partai Perindo dan PKPI.

“Kalau melihat itu semua, kemenangan itu realistis bagi pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Tapi, Pilgub memiliki variabel berbeda dengan pemilihan legislatif, saya kira dua kali Pilgub sebelumnya harus menjadi pelajaran berharga bagi Golkar,” tambah Sukim.

Dua Pilkada Jawa Barat yang telah lalu belum pernah dimenangi oleh kandidat yang diusung oleh Partai Golkar dan Partai Demokrat. Pada Tahun 2008, Golkar dan Demokrat mengusung pasangan Danny Setiawan dan Iwan Sulandjana.

Kemudian, pada Tahun 2013 Golkar mengusung pasangan Irianto MS Syafiudin dan Tatang Farhanul Hakim. Sementara Partai Demokrat menjadi pengusung utama pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana.

Dalam dua kali pertarungan, dua kali pula Ahmad Heryawan dan pasangannya memenangi kontestasi di tanah Galuh dan Sunda tersebut.

“Kenaikan elektabilitas Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memang menjadi perhatian berbagai pihak di tingkat nasional. Termasuk, saat saya mengikuti Rakernas Golkar 23-24 Maret kemarin di Jakarta. Pesan utamanya, kuatkan dan lebarkan basis suara,” kata dia.

Baca juga : Survei Kompas: Pilkada Jawa Barat, Elektabilitas Deddy-Dedi 42,8 Persen, Ridwan-Uu 39,9 Persen

Selama ini basis pendukung Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, yang sangat kuat dan memiliki ikatan emosional sejak dulu. Dirinya pun meyakini pemilih yang masih mengambang akan semakin tertarik dengan apa yang telah dilakukan oleh kedua sosok kandidat tersebut.

Apalagi, kedua pemimpin tersebut telah membuktikan hasil karya nyatanya untuk masyarakat melalui gagasan yang telah diaplikasikannya melalui program pemerintah selama ini.

"Kedua sosok Deddy-Dedi, memiliki barisan masyarakat yang kuat ikatan secara emosional. Mereka pun sudah berpengalaman bagaimana caranya melayani masyarakat Jawa Barat," pungkasnya.

Kompas TV Pemilihan Gubernur Jawa Barat menjadi gelaran pilkada paling ketat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com