Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tertinggi di Bandung Terjadi pada Maret, Masyarakat Diminta Antisipasi

Kompas.com - 23/03/2018, 14:31 WIB
Agie Permadi,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Tony Agus Wijaya menjelaskan beberapa faktor terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan di wilayah Cicaheum, Kota Bandung, pada 20 Maret 2018.

"Penyebab hujan berdasarkan pantauan citra satelit, terdapat pembentukan awan Cumulonimbus di sekitar wilayah Bandung bagian timur, yaitu di wilayah Kabupaten Bandung bagian Utara (KBU) dan sekitarnya pada pukul 15.00 WIB dengan intensitas lebat hingga sangat lebat," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/3/2018).

Menurut dia, pertemuan angin (konvergensi) serta adanya belokan angin (shearline) di sekitar wilayah KBU sempat terjadi saat itu sehingga berpotensi terjadi pembentukan awan-awan konvektif potensial hujan.

Sementara anomali suhu permukaan di laut Jawa Barat cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan-awan potensial hujan.

Baca juga: Pemkot Bandung Bagikan 8,7 Ton Beras Premium untuk Korban Banjir Bandang

Berdasarkan hasil pengamatan pengukuran pos hujan di Sukajadi, Lembang, dan Soreang, intensitas hujan bervariatif mulai dari 9,5 milimeter hingga 11,0 milimeter.

Adapun pelaporan Data Pengamatan Permukaan di Stasiun Geofisika Bandung, suhu maksimum pada tanggal 20 Maret 2018 yang tercatat paling tinggi 30,6 derajat celsius sekitar pukul 14.00 WIB dengan kelembaban relatif, paling rendah pada siang hari sekitar 48 persen saat awal pembentukan awan Cumulonimbus (Cb) sekitar pukul 13.00 WIB. Arah angin pada pukul 15.00 WIB dari arah barat.

"Dari pantauan citra radar, terdeteksi adanya pembentukan awan konvektif yang berpotensi pembentukan awan Cumulonimbus dengan kategori hujan lebat hingga sangat lebat dan ketinggian puncak awan bisa mencapai 14 km pada pukul 15:16 WIB," jelasnya.

Baca juga: Banjir Bandang di Bandung, Rumah Roboh hingga Status Darurat Bencana

Berdasarkan data klimatologi, lanjutnya, Maret merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi untuk wilayah Bandung.

"Saat ini masih merupakan periode musim hujan (PMH) yang diprakirakan masih berlangsung hingga bulan Mei. Dari data pos hujan yang tersedia, diwakili oleh pos hujan Lembang (bagian kawasan KBU), curah hujan yang tercatat dalam kategori sedang hingga lebat," ucap Agus.

Menurut dia, saat ini di Bandung masih berada pada musim hujan sampai Mei. Nantinya pada bulan Mei berganti memasuki musim kemarau.

"Pada musim hujan, masih ada potensi hujan lebat dengan durasi singkat, petir, angin kencang. Iya, hujan di semua wilayah perlu diantisipasi pada musim hujan ini," ujarnya. 

Kompas TV Ribuan rumah warga di Samarinda termasuk fasilitas umum terendam banjir dengan ketinggian mencapai hingga 2 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com