Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang di Bandung, Rumah Roboh hingga Status Darurat Bencana

Kompas.com - 22/03/2018, 08:14 WIB
Agie Permadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Belasan rumah rusak berat akibat banjir bandang yang menerjang dua kelurahan di Kota Bandung pada Selasa (20/3/2018) sore. Belasan rumah rusak itu berada di Kelurahan Jatihandap dan Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Bandung. 

Camat Kiaracondong, Tarya mengatakan, ada dua RW yang terdampak banjir bandang di kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong yakni RW 2 dan RW 3. Akibatnya 12 rumah mengalami rusak berat, 21 rumah mengalami rusak ringan, dan 24 rusak sedang. 

"Jumlah KK ada 229 jumlah sebanyak 888 jiwa, itu yang terdata sementara," kata Tarya di Posko Bencana Kelurahan Cicaheum, Kota Bandung, Rabu (21/3/2018).

Sedang di Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Kiaracondong, dari 500 rumah yang terdampak, ada tiga rumah rusak berat karena diterjang banjir. Rumah-rumah yang ambruk itu berada di sempadan Sungai Cipamokolan.

(Baca juga : 15 Rumah Rusak Berat Akibat Banjir Bandang di Kota Bandung )

Menurutnya, peristiwa banjir seperti ini, pernah terjadi pada tahun 1982 dan 2014. Pada tahun 2014, pohon tumbang di wilayah Mandalajati tersangkut di jembatan di Sungai Cipamokolan. Akibatnya, aliran sungai terhambat dan merendam pemukiman warga.

"Airnya jadinya melimpah ke rumah warga. Saat itu ada tiga RW yang terendam, RW 1, 2, dan 3," ungkapnya. 

Hanya saja, sambung Tarya, kerugian materil yang diakibatkan banjir kali ini cukup besar. Sebab ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan berat dan belasan mobil yang rusak.

Tidak hanya itu, warga juga kehilangan barang berharganya seperti surat-surat berharga dan perhiasan. "Kerugian materilnya cukup banyak juga, hanya belum bisa dihitung, mungkin lebih dari ratusan juta," katanya.

Evakuasi Mobil Bertumpuk

Kerugian materil itu dialami Luthfi (23). Anak pemilik gudang furniture itu tengah membantu evakuasi tumpukan kendaraan roda empat di gudang miliknya. Ia menuturkan, tumpukan kendaraan itu satu persatu sedang dievakuasi dan dikeluarkan dari gudang.

"Evakuasi mobil yang menumpuk ini dilakukan dari tadi pagi jam 10 WIB. Saat ini satu persatu kita bawa keluar, sementara disimpan di pinggir jalan," tuturnya.

Menurutnya, ada 15 kendaraan yang rusak menumpuk di tempat tersebut. "Pas kita hitung, semua ada 15 mobil. 5 mobil pribadi saya, sisanya mobil orang yang ikut parkir di sini," ucapnya. 

Ia mengungkapkan, air banjir yang masuk ke gudang miliknya, tak hanya merusak belasan kendaraan tapi juga merusak tempat workshop miliknya.

 

(Baca juga : Belasan Mobil yang Menumpuk Akibat Tersapu Banjir Bandang Mulai Dikeluarkan)

Tembok belakang rumah tersebut jebol dan masih berselimutkan lumpur basah. Tak hanya itu, ranting pohon dan serakan sampah yang dibawa luapan air dari Sungai Cipamokolan, ikut menghiasi.

"Kerugian diperkirakan sekitar Rp 300 juta, sudah termasuk kendaraan hingga kerusakan gudang serta workhop furniture milik saya," imbuhnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com