Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Untung dari Sepatu Monja...

Kompas.com - 17/03/2018, 18:57 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Matahari mulai membungkuk barat, Sabtu (17/3/2018). Sore itu udara matahari masih bersinar terang. Suasana terik memaksa Fadiel (16) memasang tenda warna biru di depan kantor Imigrasi, Kota Lhokseumawe. Di bawah tenda, ratusan pasang sepatu berbagai merk diatur sedemikian rupa. Tampak mengkilap setelah dibersihkan.

Sekilas sepatu itu tampak baru. Namun, sepanjang hari, ketika tidak ada pembeli, remaja itu menyemir sepatu agar tampak bersih dan baru. Bisnis sepatu bekas itu telah dijalani setahun terakhir. Memajang dagangan di trotoar.

Senyumnya sumringah ketika terlihat seorang pengendara menepi. Lalu dia mulai menawarkan beberapa sepatu yang cocok untuk si pengguna. “Kalau yang ini bagus untuk anak muda,” katanya memulai perbincangan. Walau terbilang belia, gaya komunikasinya terlihat lihai. Mampu menjelaskan jenis sepatu dengan baik.

Baca juga : PKL Duduki Trotoar Jatinegara, Sandiaga Akan Beri Pendampingan

Seluruh sepatu itu diambil dari Pelabuhan Batam. Sepatu monja asal Singapura dan Malaysia itu lalu dibawa ke Lhokseumawe, Aceh. Soal untung, Fadiel enggan menjelaskan. Namun dia terlihat bersungguh-sungguh ketika menjelaskan berbagai merk sepatu.

“Kalau Hermes itu paling mahal, harganya Rp 1 juta. Kalau yang lain lebih murah lah. Ada juga yang hanya Rp 150 ribu,” sebutnya.

Di Lhokseumawe, pria asal Medan, Sumatera Utara itu menumpang di rumah keluarganya kawasan Pardede, Kampung Jawa Lama, Kota Lhokseumawe. Di sana, dia hanya membayar makan saja.

“Tidak ngekos. Hanya numpang sama keluarga, tapi bayar makan seadanya,” sebutnya.

Baca juga : Penataan Kawasan Segitiga Jatinegara Segera Disosialisasikan ke PKL

Sejak pukul 10.00 WIB hingga jelang magrib dia membuka lapak dagangannya. Pedagang cilik ini satu-satunya penjual sepatu bekas. “Hari ini hanya laku dua. Begitulah, kadang laku, kadang tidak,” katanya.

Namun, dia mengaku dalam sehari bisa menjual minimal dua sepatu bekas. “Peminatnya lumayan ramai. Kan sepatunya masih bagus juga. Kalau disemir dengan bagus, tak akan tahu juga orang ini sepatu monja. Tapi saya selalu bilang, ini sepatu monja, bukan sepatu baru,” katanya.

Laba penjualan sepatu itu sebagian diberikan ke orang tuanya. Sebagian lagi dibelanjakan untuk membeli sepatu. “Ya, walau saya tidak tamat SMP. Tapi adik-adik saya kalau bisa tamat SMA lah, kalau bisa lagi tamat kuliah,” katanya.

Baca juga : Melihat Trotoar Pasar Rawa Bening, Ada yang Rapi, Ada yang Diduduki PKL

Matahari mulai tenggelam. Di jalanan masyarakat masih lalu lalang. Fadiel berkemas, dia kan membuka lapaknya esok hari. Dengan harapan untung terus menggunung, untuk dirinya, dan pendidikan adik-adiknya.

Kompas TV Jelang perhelatan Asian Games 2018 yang digelar pada Agustus mendatang, trotoar di sepanjang Jalan Sudirman - Thamrin akan di tata ulang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com