Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2018, 21:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) terus meningkatkan jumlah mahasiswa yang ada di Papua dan Papua Barat.

Tak hanya itu, Kemenristek Dikti juga akan membuat sistem perkuliahan jarak jauh secara daring di Papua dan Papua Barat.

"Saya ingin meningkatkan jumlah mahasiswa baik yang ada di Papua maupun Papua Barat, ini akan kami tingkatkan terus," ujar Menristek Dikti Mohamad Nasir saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Kopertis Wilayah XIV Papua dan Papua Barat di Yogyakarta, Rabu (7/3/2018).

Mohamad Nasir menyampaikan, permasalahan yang ada di Papua dan Papua Barat adalah jumlah perguruan tinggi yang terbatas, sedangkan jumlah calon mahasiswa cukup tinggi.

Maka dari itu, guna meningkatkan jumlah mahasiswa dan kualitas akan dikembangkan sistem perkuliahan jarak jauh atau daring.

"Kami akan kembangkan sistem perkuliahan daring untuk meningkatkan mahasiswa di Papua dan Papua Barat," ucapnya.

Baca juga: Menristek Dikti: Gerakan Radikalisme di Perguruan Tinggi Relatif Turun

Untuk merealisasikan sistem tersebut, pihaknya akan mendorong kerja sama perguruan tinggi swasta di Papua maupun Papua Barat dengan perguruan tinggi lainnya yang telah menerapkan daring.

Dengan adanya sistem daring, diharapkan nantinya para mahasiswa tidak perlu keluar daerah untuk dapat mengikuti perkuliahan.

"Nanti akan kami bentuk kerja sama dengan perguruan tinggi yang sudah menyelenggarakan daring, mungkin kalau di Yogya ada Amikom, UT Jakarta, dan lainya. Nanti kalau sudah, perkuliahan tidak perlu ke Jakarta, tetapi tetap di Papua dan Papua Barat," tuturnya.

Mengenai akses internet yang menjadi sarana utama kuliah jarak jauh atau daring, lanjut Nasir, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pihaknya meminta Kominfo untuk meningkatkan jaringan intenet di Papua dan Papua Barat.

"Saya sudah minta kepada Kominfo untuk menyelesaikan sistem jaringan yang nantinya akan menghubungkan Indonesia barat sampai ke timur, yang di Sorong sudah selesai dibangun dan yang di Merauke sedang proses kalau tidak salah," ungkapnya.

Baca juga: Kemenristek Dikti Gelar Uji Coba Mobil Listrik Akhir 2017

Nantinya, setelah akses internet tersambung, imbuh Nasir, pihaknya meminta agar dikoneksikan juga ke kabupaten-kabupaten yang ada di Papua dan Papua Barat.

"Saya minta dikoneksikan antar-kabupaten yang ada di Papua supaya jaringan internet semakin baik, maka kuliah dengan daring juga akan berjalan dengan baik. Perguruan tinggi swasta di Papua dan Papua Barat nantinya akan dijadikan untuk tempat tutorial," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com