Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2018, 22:28 WIB
Iqbal Fahmi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Mendung masih bergelayut di langit Dusun Pule, RT 3 RW 4, Desa Jingkang, Kecamatan Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah, saat empat jenazah korban tanah longsor ditandu menuju pemakaman setempat, Jumat (23/2/2018).

Jerit tangis dari keluarga korban pecah tatkala keranda yang membawa jasad keempat anak kecil itu diangkat.

“Aku ingin meluk terakhir anakku,” ratap perempuan setengah baya sembari terhuyung mencoba meraih para pembawa jenazah.

Istri Sukimin begitu terpukul atas kepergian buah hatinya, Abdul Roup (11) akibat tanah longsor yang terjadi Kamis (22/2/2018) petang. Tak hanya Abdul Roup, tiga korban lain yang juga masih berusia sangat belia, yakni Al Karomi (7), Safangatul Isman (3), dan Sifaul Umam (9) juga ditemukan tak bernyawa tertimbun material longsor di dalam kamar tidur.

Salah satu korban selamat sekaligus saksi mata, Damin (30) mengungkapkan, kejadian bermula saat tuan rumah, Solihin (45), menggelar pengajian dan tasyakuran menjelang pernikahan putra sulungnya, Pujianto (19).

Baca juga : Empat Anak Meninggal Tertimbun Longsor di Purbalingga

Tak hanya itu, tasyakuran malam itu juga digelar dalam rangka merayakan khitanan putra kedua Solihin, Sifaul Umam (9) yang sedianya akan dibarengkan dengan pernikahan kakaknya.

“Jadi paman saya (Solihin) mengundang kerabat dan tetangga untuk pengajian di rumahnya dari bada isya,” katanya.

Udara sejuk kaki Gunung Slamet, ditambah guyuran hujan, dan sayup-sayup suara orang mengaji mengundang kantuk anak-anak yang ikut dalam majelis. Agar tak mengganggu jalannya pengajian, para orangtua memindahkan putra mereka yang terlelap ke dalam kamar tidur di ruang belakang.

“Bapak-bapak yasinan sampai jam 21.00 WIB, anak-anak ngikut sudah pada ngantuk dan dipindah ke kamar belakang,” ujarnya.

Namun tak ada yang pernah menyangka, malam yang khidmat menjelang hari bahagia bagi keluarga besar Solihin harus berakhir tragis. Selang 10 menit setelah acara pengajian ditutup, saat para tamu undangan masih bercengkerama dan menikmati hidangan, lampu rumah Solihin tiba-tiba padam. Suasana semakin mencekam tatkala suara gemuruh dari arah belakang rumah menghentak para tamu.

Hanya dalam beberapa tarikan nafas, tebing tanah setinggi 15 meter di belakang rumah Solihin ambrol. Material tanah lumpur langsung meluluhlantakkan dinding rumah dan merangsek ke dalam seisi ruangan.

“Saya berhasil menyelamatkan diri, tapi separuh undangan yang lain tertimbun tanah dan tembok yang ambruk,” katanya.

Jerit tangis dan teriakkan dari para korban yang terjebak di bawah longsoran memecah keheningan. Proses evakuasi berlangsung dramatis, di tengah kepungan gulita, hanya dibantu kilat cahaya petir, para warga yang selamat berusaha menolong sanak dan tetangga mereka dengan menggunakan tangan kosong.

Baca juga : Foto-foto Terkini di Lokasi Longsor Brebes, 13 Orang Masih Hilang

Semua orang dewasa yang saat itu berada di ruang tamu dapat dievakuasi dalam kondisi selamat. Namun nahas, empat anak, putra para tamu undangan yang sebelumnya tengah tidur di kamar belakang tak dapat diselamatkan.

Masing-masing korban yakni, Al Karomi (7), Safangatul Isman (3), Abdul Roup (11), termasuk Sifaul Umam yang sedianya akan dikhitan bersamaan dengan pernikahan kakaknya esok lusa, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimbun material longsor.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com