Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi Teliti Tanah Ambles di Gunung Kidul

Kompas.com - 14/02/2018, 17:20 WIB
Markus Yuwono,
Reni Susanti

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Geologi meneliti munculnya tanah ambles di beberapa lokasi di Gunung Kidul, Yogyakarta. Nantinya, hasil kajian dari Badan Geologi tersebut akan diserahkan ke Pemkab Gunung Kidul untuk ditindaklanjuti.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Edy Basuki menyampaikan, pada Selasa (13/2/2018), Pusat Air Tanah Tata Lingkungan dari Badan Geologi Bandung melakukan pemantauan di tanah ambles.

Ada dua lokasi yang dikunjungi, yakni Luweng Anyar di Dusun serpeng, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, dan Dusun Pringluang, Desa Bedoyo, Kecamatan Ponjong.

"Kemarin dari Badan Geologi yang datang Pak Arif Zuana," ujar Edy yang ditemui di kantornya, Rabu (14/2/2018).

(Baca juga : Muncul 17 Lubang Baru, Tanah Ambles di Gunung Kidul Meluas )

Edy mengaku belum mengetahui hasil kajiannya seperti apa. Nantinya, hasil kajian dari Badan Geologi akan diserahkan ke BPBD untuk ditindaklanjuti.

"Nanti setelah muncul rekomendasi, kami akan diberitahu Badan Geologi untuk tindak lanjut penanganan tanah ambles," ucapnya.

Edy mengatakan, penanganan tanah ambles akan dilakukan setelah hasil kajian dari Badan Geologi keluar. "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi terkait tanah ambles tersebut. Tunggu kajian dari kami dan tindak lanjutnya," ucapnya.

Sebelumnya, BPBD Gunungkidul mencatat ada enam kecamatan yang mengalami amblesan yakni Saptosari, Purwosari, Rongkop, Tepus, Ponjong, dan Seman. Untuk kecamatan Rongkop tercatat 17 titik dan kecamatan lainnya satu hingga tiga lubang. 

Kompas TV Sebuah tempat pembuangan di Florida, Amerika Serikat, ambruk dan membentuk lubang besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com