Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Petani Lulusan SMP Rakit Mesin Penanam Padi...

Kompas.com - 26/01/2018, 16:37 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Abdullah Usman (45), petani di Desa Pulo Iboih, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara merakit mesin penanam padi.

Pria lulusan SMP Lampahan, Aceh Tengah itu, sebulan terakhir merakit mesin dengan menggunakan besi hollow baja. Besi itu dipadupadankan dengan besi lainnya menggunakan penarik tali.

“Saya ini petani sejak kecil, istri saya juga begitu. Saya pikir kok susah sekali menanam padi pakai tangan, butuh waktu lama. Dari situ saya terpikir agar istri tak repot nanam padi, perlu dibuat mesin,” katanya, Jumat (26/1/2018).

Lalu, pria yang juga kepala desa ini melakukan uji coba empat bulan lalu. Dia membuat mesin penanam padi dengan besi bulat biasa. Baru digunakan sekali, mesin itu mengalami banyak kendala.

(Baca juga : Patuhi Nasihat Orangtua Jadi Kunci Sukses Grandprix Sang Doktor Termuda di Indonesia )

“Salah satunya, besi itu berkarat. Jadi, begitu kena lumpur, dia berkarat. Sehingga bibit padi yang di atas tak turun ke bawah dan tertanam di sawah,” katanya.

Dari situ dia merancang mesin baru. Dia menyebut ini mesin padi manual. Cikal bakal mesin padi bermesin.

“Saya buat manual dulu. Artinya menggunakan tangan, ditarik lalu tumpukan bibit padi di atas akan turun ke bawah dan tertanam di sawah. Ini manual, saya sedang pikirkan untuk memasangnya mesin,” ucapnya.

Mesin ini dirakit di depan rumahnya. Di samping rumah itu terhampar areal persawahan milik Abdullah.

Untuk mesin kedua ini, Abdullah berhasil. Mesin ini bisa menanam padi dalam jumlah besar. “Sekali tajukan itu untuk empat batang bibit padi, dan lancar saja. Tidak pakai macet seperti mesin sebelumnya,” sebutnya.

(Baca juga : Sertu Anwari, Tentara yang Sukses Jadi Tukang Cukur )

Dengan mesin barunya, Abdullah bisa menanami sawah seluas 20 x 20 meter hanya dalam 20 menit. Jika menggunakan tenaga manusia, itu membutuhkan waktu sekitar enam jam.

“Seorang penanam padi untuk ukuran segitu, maksimal baru siap tanam itu enam jam. Itu penanam padinya udah gesit sekali. Dengan alat saya ini bisa 20 menit. Saya udah uji coba dua kali,” imbuhnya.

Lalu darimana pria ini belajar merakit mesin? “Saya lihat di youtube. Saya coba berulang-ulang. Sebenarnya ini sederhana saja,” ucapnya.

Namun untuk seorang pria lulusan SMP, ide itu luar biasa. Apalagi, ide ini dipraktikan jauh di pedalaman Aceh Utara. “Saya belum berpikir produksi massal. Ini hanya untuk keperluan pribadi, agar istri mudah menanam padi,” imbuhnya.

Ke depan, dia akan menggunakan mesin sepeda motor dalam uji coba berikutnya. “Hitungan saya, mesin sepeda motor bisa digunakan. Tapi kita lihat nanti. Berhasi-begini saja, saya senang sekali,” pungkasnya.

Kompas TV Jelang pendaftaran bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur KPU Provinsi Bali terus melakukan persiapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com