Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babel Bergantung pada Bawang Putih Impor Asal China

Kompas.com - 24/01/2018, 17:31 WIB
Heru Dahnur

Penulis

Kompas TV Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Bawang putih impor asal China, masih menjadi andalan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Bidang Pemasaran dan Pengembangan Disperindag Bangka Belitung, Riza Aryani mengatakan, impor dilakukan terhadap sejumlah kebutuhan pokok. Itu disebabkan produksi petani lokal yang belum mencukupi.

“Untuk bawang putih memang masih sangat kurang. Ini umumnya dipasok dari China,” ujar Riza kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2018).

Riza mengaku tidak terlibat langsung dalam kebijakan impor sembako. Daerah, sambung Riza, hanya memberikan laporan tentang kebutuhan masyarakat. Laporan tersebut kemudian disikapi pemerintah pusat, apakah perlu impor atau tidak.

(Baca juga : Pasokan Kurang, Harga Bawang Putih dan Telur Melonjak Hingga Rp 75.000)

“Memang dari data kami hampir 80 persen sembako harus didatangkan dari luar. Tidak hanya dari luar negeri, tapi dari provinsi lain di Indonesia,” jelasnya.  

Khusus untuk bawang putih, rata-rata dalam sebulan distributor memasok sebanyak tiga sampai lima ton setiap bulannya. Di tingkat pengecer, bawang putih dijual Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kilogram.

Pemerintah provinsi, sambung Riza, terus berupaya mengembangkan tanaman bahan pangan dengan melibatkan BUMN dan swasta. Beberapa komoditas dipilih, seperti beras, cabai, dan bawang. Namun sejauh ini belum satu pun yang mampu berproduksi dalam skala besar.

“Barangkali butuh waktu lama karena kondisi tanah juga,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com