Salin Artikel

Babel Bergantung pada Bawang Putih Impor Asal China

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Bawang putih impor asal China, masih menjadi andalan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala Bidang Pemasaran dan Pengembangan Disperindag Bangka Belitung, Riza Aryani mengatakan, impor dilakukan terhadap sejumlah kebutuhan pokok. Itu disebabkan produksi petani lokal yang belum mencukupi.

“Untuk bawang putih memang masih sangat kurang. Ini umumnya dipasok dari China,” ujar Riza kepada Kompas.com, Rabu (24/1/2018).

Riza mengaku tidak terlibat langsung dalam kebijakan impor sembako. Daerah, sambung Riza, hanya memberikan laporan tentang kebutuhan masyarakat. Laporan tersebut kemudian disikapi pemerintah pusat, apakah perlu impor atau tidak.

“Memang dari data kami hampir 80 persen sembako harus didatangkan dari luar. Tidak hanya dari luar negeri, tapi dari provinsi lain di Indonesia,” jelasnya.  

Khusus untuk bawang putih, rata-rata dalam sebulan distributor memasok sebanyak tiga sampai lima ton setiap bulannya. Di tingkat pengecer, bawang putih dijual Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kilogram.

Pemerintah provinsi, sambung Riza, terus berupaya mengembangkan tanaman bahan pangan dengan melibatkan BUMN dan swasta. Beberapa komoditas dipilih, seperti beras, cabai, dan bawang. Namun sejauh ini belum satu pun yang mampu berproduksi dalam skala besar.

“Barangkali butuh waktu lama karena kondisi tanah juga,” tutupnya.

https://regional.kompas.com/read/2018/01/24/17311271/babel-bergantung-pada-bawang-putih-impor-asal-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke