Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Ambles di Gunungkidul, Fenomena Biasa di Tanah Karst

Kompas.com - 23/01/2018, 15:19 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian meluasnya Luweng Blimbing di wilayah Dusun Serpeng Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, merupakan fenomena biasa di tanah karst.

"Kejadian seperti di Luweng Blimbing merupakan fenomena biasa di pegunungan karst," kata Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Sutaryono, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/1/2018).

Saat ditanya mengenai pemberitahuan dari desa, menurut dia, sampai siang tadi BPBD belum menerima pemberitahuan resmi dari pihak desa terkait meluasnya Luweng Blimbing.

Dari beberapa kali fenomena yang ada dan hasil konsultasi dengan ahli geologi disebutkan bahwa amblesnya tanah karena tingginya curah hujan dan adanya sungai bawah tanah di kawasan karst.

"Fenomena itu bukan hanya sekali, tetapi sudah sering di Gunungkidul," ucap Sutaryono.

Pihaknya meminta kepada masyarakat di sekitar luweng untuk tetap tenang, tetapi juga waspada. Apalagi dengan intensitas hujan yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, longsor susulan di sekitar luweng kemungkinan masih terjadi.

"Meski jauh dari permukiman, kami mengimbau kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di sekitar luweng untuk berhati-hati," ujar Sutaryono.

Baca juga: Berpotensi Longsor, Warga Dilarang Dekati Danau di Gunungkidul

Rumiyem, warga setempat, mengaku meski dia takut beraktivitas di sekitar lokasi, tetapi ladangnya berada di seberang luweng sehingga setiap hari dia harus melewatinya.

"Ya sebenarnya takut, tetapi mau bagaimana lagi, jalan satu-satunya lewat sini," ucap Rumiyem.

Dia berharap ada solusi dari pemerintah agar masyarakat tetap aman beraktivitas di sekitarnya. "Semoga ada solusi karena lebar luweng semakin meluas," tuturnya.

Kompas TV Bukit setinggi 200 meter di Desa Tegal Rejo Gunung Kidul longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com