MALANG, KOMPAS.com - Jari lentik Rachel begitu cekatan memindahkan biji dakon yang ada di depannya, Senin (15/1/2018). Tidak ada rasa ragu. Seakan-akan dia sudah akrab dengan mainan tradisional itu.
"Sangat senang. Di sana (Amerika Serikat) juga ada permainan yang mirip seperti ini. Namanya mancala," kata Rachel dalam bahasa Inggris.
Rachel merupakan mahasiswa di Messiah College, Pensylvania, Amerika Serikat. Dia bersama 12 temannya menjalankan tugas kuliah mengajarkan Bahasa Inggris kepada siswa di SMP Kristen 1 YPK yang ada di Jalan Kelud, Kota Malang.
Di sela menjalankan tugasnya itu, mereka diperkenalkan dengan budaya dan kesenian yang ada di Indonesia oleh siswa di sekolah tersebut. Salah satunya adalah cara membatik, cara memainkan alat musik angklung, dan berbagai jenis mainan tradisional, seperti dakon, balap karung, bakiak, dan bekel.
Baca juga: Cerita Akhir Zaman bagi Penjual Mainan Tradisional
Kepala Sekolah SMP Kristen 1 YPK Kota Malang Grace Imelda mengatakan, kunjungan mahasiswa dari Messiah College itu merupakan kali keempat. Tahun sebelumnya, mahasiswa dari kampus yang sama juga datang melakukan kegiatan serupa di sekolah tersebut.
"Ini tahun keempat. Jadi setiap Januari mereka selalu datang, tapi tidak dengan mahasiswa yang sama," kata Grace.
Dia mengatakan, ada dampak positif yang didapatkan oleh siswa dengan adanya perkenalan budaya dan mainan tradisional itu kepada orang asing. Menurut Grace, siswa semakin bangga dengan budaya Indonesia dan merasa memiliki budaya tersebut.
"Saya melihat ini suatu yang positif bagi anak-anak untuk memamerkan budayanya sendiri. Yang jelas nasionalismenya semakin meningkat," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.