Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinjau Pasar Pingit Sebelum Diresmikan Presiden, Mendag Jajan Kerupuk

Kompas.com - 30/12/2017, 16:45 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mendatangi Pasar Pingit di Jalan Kyai Mojo, Kelurahan Bumojo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Sabtu (30/12/2017).

Kedatangannya untuk meninjau langsung pasar yang baru saja selesai direvitalisasi.

Pantauan Kompas.com, Enggartiasto mengelilingi pasar tradisional tersebut. Ia menyapa dan menyalami setiap pedagang yang ditemui. Sesekali, ia mengecek harga barang pokok yang dijual di pasar tersebut.

Di tengah kunjungannya tersebut, Enggartiasto juga membeli jajanan pasar. Ia membeli kerupuk kulit atau kerupuk rambak yang dijual Suparni (58), pedagang Pasar Pingit yang sudah berjualan selama 35 tahun.

"Ini harganya berapa?" tanya Enggartiasto kepada Suparni sembari memegang bungkusan besar yang berisi sejumlah kerupuk rambak.

(Baca juga:  Tepati Janji, Jokowi Resmikan Pasar yang Pernah Terbakar di Pontianak)

Suparni pun menjawab jika harga kerupuk rambak yang dibungkus plastik kecil hanya Rp 4.000.

Enggartiasto kemudian memborong semua kerupuk rambak yang ada di dalam bungkusan besar tersebut. Ia mengeluarkan kocek sebesar Rp 50.000 dari dompet yang dibawanya sendiri dan langsung memberikannya kepada Suparni tanpa melakukan tawar menawar.

Ia pun langsung membawa bungkusan berisi kerupuk rambak sembari melanjutkan kunjungannya ke pasar tersebut.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membeli kerupuk kulit atau kerupuk rambak Pasar Pingit, Jalan Kyai Mojo, Kelurahan Bumojo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Sabtu (30/12/2017).KOMPAS.com/Teuku Muh Guci S Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membeli kerupuk kulit atau kerupuk rambak Pasar Pingit, Jalan Kyai Mojo, Kelurahan Bumojo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, Sabtu (30/12/2017).
Belakangan diketahui, harga kerupuk rambak yang ada di dalam bungkusan besar itu sebesar Rp 20.000.

"Alhamdulillah dikasih rezeki," kata Suparni yang menerima kelebihan uang Rp 30.000 dari pembelian kerupuk rambak tersebut.

Ia pun berharap kunjungan Enggartiasto itu bisa mendongkrak penjualan di Pasar Pingit. Sebab, kata dia, kondisi Pasar Pingit saat ini berubah drastis setelah direvitalisasi.

"Kalau dulu kumuh, sekarang bersih," kata dia.

(Baca juga: Mendag Wajibkan Ritel Modern Sediakan Grosir bagi Pedagang Tradisional)

Kehadiran Enggartiasto tersebut untuk menggantikan Presiden Joko Widodo yang batal hadir ke Pasar Pingit. Ia mengaku jika kunjungannya itu untuk melihat langsung kondisi pasar yang mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

"Beberapa pasar termasuk pasar ini dapat bantuan dana APBN. APBN ini sharing yang kerja sama dengan APBD," ucap Enggartiasto.

"Jadi bagian bawah pasarnya dibantu APBN, kemudian pemerintah kota (Yogyakarta) membangun bagian atasnya untuk fasiltias seperti kantor, mushala, ruangan ibu menyusui, dan sebagainya yang tidak ditanggung APBN," kata dia.

Meski tak menjelaskan soal waktu, Enggartiasto mengatakan bahwa Presiden Jokowi berniat untuk meresmikan langsung Pasar Pingit yang telah direvitalisasi tersebut.

Itu sebabnya ia diperintahkan untuk meninjau terlebih dulu kondisi pasar setelah dilakukan perbaikan.

"Peresmian akan dilakukan Presiden karena ingin melihat sendiri dan ingin mengecek laporan dari kami. Apakah benar, dan akan berikan masukan seperti apa kepada beliau setelah (saya) melihat langsung," ujar Enggartiasto.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan, Pasar Pingit dibangun kembali pada 2016 dengan menggunakan dana tugas pembantuan (TP) sebesar Rp 6 miliar.

Pasar tersebut mampu menampung 18 unit kios, 173 unit los, dan 32 unit lapak. Adapun total pedagang yang berjualan di pasar tersebut mencapai 228 orang.

Kompas TV Presiden Joko Widodo meresmikan renovasi pasar Tengah di kota Pontianak Kalimantan Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com