Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tere Liye: Saya Belum Mikir Nerbitkan Novel Lagi...

Kompas.com - 17/12/2017, 20:56 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com- Penulis novel populer Indonesia, Tere Liye, menyatakan belum memikirkan akan menerbitkan novel lagi dalam waktu dekat ini. Sikap itu diambil Tere Liye setelah dia memprotes soal pungutan pajak terhadap penulis di Tanah Air beberapa waktu lalu.

Pernyataan itu disampaikan oleh Tere Liye dalam seminar nasional kepenulisan di Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Malikussaleh (Unimal), Aceh Utara, Sabtu (16/12/2017).

“Saya itu sudah menyelesaikan dua novel lho selama ini. Hanya saja, novel itu saya upload ke akun Facebook saya. Sekarang saya belum mikir kapan nerbitkan novel lagi. Nantilah tahun depan kita lihat,” katanya menjawab pertanyaan salah seorang peserta dalam acara itu.

Dia menyebutkan, sikapnya memprotes pajak dan respons Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani itu sebenarnya untuk melindungi seluruh penulis di Tanah Air.

Baca juga : Sri Mulyani: Saya Tidak Merasa Sakit Hati dengan Tere Liye

“Saya tidak minta pajak gratis loh. Saya hanya minta pajak buat penulis itu adil, sama seperti profesi lainnya. Dan, syukur Menteri Sri Mulyani sudah mengubah kebijakan pungutan pajak untuk penulis, dan masalah itu telah selesai,” terangnya.

Pada bagian lain, dia mengajak generasi muda terus berlatih menulis. Pria yang mengaku memulai karir kepenulisannya sejak 20 tahun lalu itu mengajak semua orang menulis sejak sekarang ini.

“Tidak mudah, namun kita butuh tekun, butuh latihan terus, saya yakin ke depan akan ada penulis terkenal dari Aceh,” terangnya.

Baca juga : Protes Tere Liye dan Jalan Sunyi Dunia Literasi

Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himako) Unimal, Andika Pratama, menyebutkan kegiatan itu bagian program literasi untuk masyarakat tentang sastra. “Kegiatan ini rutin diselenggarakan. Kali ini kita hadirkan Tere Liye soal sastra, lain waktu kita hadirkan penulis lainnya,” pungkasnya.

Sebelumnya Tere Liye memprotes nilai pungutan pajak untuk penulis di Tanah Air. Menurutnya nilai pajak untuk penulis lebih besar dibanding profesi lain.

Sebagai sikap protes, dia menghentikan produksi karyanya. Kasus ini lalu mejadi perbincangan hangat, hingga Menteri Sri Mulyani mengadakan pertemuan khusus dengan sejumlah penulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com