Pengantaran Obat via Ojek "Online" Resmi Beroperasi di Banyuwangi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan Go-Jek meresmikan shelter pengiriman obat secara gratis di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jumat (15/12/2017).

Shelter tersebut merupakan bagian dari program "Gancang Aron" yang digagas Pemkab Banyuwangi sejak September 2017. Program tersebut adalah pelayanan mengantar obat ke rumah pasien miskin secara gratis.

Kepada Kompas.com, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, dengan diresmikannya shelter tersebut maka untuk pelayanan mengantar obat ke rumah pasien miskin secara gratis bisa dilakukan oleh Go-Jek. Saat ini, menurut Anas, di Banyuwangi ada sekitar 2.200 pasien yang dirawat di rumah.

"Saat itu saya berpikir untuk menjalankan program Gancang Aron maka pemerintah kabupaten harus membeli motor baru, membayar THL baru, dan anggarannya pasti besar. Mengapa tidak bekerja sama saja dengan Go-Jek dan ternyata dari pihak Go-Jek menyambut baik. Hari ini resmi pelayanan antar obat ke rumah pasien miskin secara gratis oleh Go-Jek bisa dilakukan," jelas Anas kepada sejumlah wartawan setelah peresmian shelter di RSUD Blambangan, Jumat.

Menurut Anas, jumlah antrean pasien di rumah sakit semakin panjang, termasuk juga antrean pengambilan obat. Dia mencontohkan, untuk obat racikan saja bisa sampai satu jam.

"Keadaan ini yang melatarbelakangi pelayanan antar obat ke rumah pasien miskin. Kasihan kalau lama-lama menunggu," katanya.

Baca juga: Go-Jek dan Pemkab Banyuwangi Kerja Sama Tingkatkan Pelayanan Publik

Anas juga mengatakan bahwa program tersebut sudah memiliki payung hukum dan Pemkab Banyuwangi sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

“Obat itu berbeda dengan barang lain. Obat harus tetap aman, tetap stabil, dan harus cepat sampai kepada pasien agar bisa dikonsumsi," tuturnya.

Sementara itu, CEO Go-Jek Nadiem Makarim berharap, kolaborasi dengan Banyuwangi bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dia juga berharap program tersebut bisa menginspirasi banyak pihak, termasuk perusahaan teknologi lainnya untuk berpartisipasi mendukung program pemerintah di berbagai sektor.

“Kami sangat antusias karena Pemkab Banyuwangi dapat melihat bagaimana teknologi bisa mendorong pelayanan publik yang sudah baik, menjadi jauh lebih baik dan menyentuh jauh lebih banyak lapisan masyarakat,” ujarnya.

Direktur RSUD Blambangan dr Taufik Hidayat menjelaskan, meski diantar Go-Jek, rumah sakit milik pemerintah daerah tetap memantau ketepatan pengiriman obat. Selain itu, para driver juga sudah diberikan pembekalan tentang pendistribusian obat, mulai dari memastikan bahwa obat telah diterima pasien sesuai nama, alamat, dan nomer rekam medis, hingga apa saja yang perlu diperhatikan saat mengantar obat ke pasien.

"Sudah ada pos khusus di rumah sakit. Seusai berobat ke dokter dan mendapatkan resep, pasien datang ke shelter khusus, lalu diproses petugas. Operator layanan nanti tinggal berkoordinasi dengan mitra pengantar obat melalui aplikasi dan memastikan obat sampai dengan benar sesuai resep," ucap Taufik.

Ia juga menjelaskan, para driver Go-Jek yang sudah mendapatkan pelatihan distribusi obat akan mengikuti serangkaian tes. Driver yang lolos ujian akan diberikan kartu identitas resmi dari rumah sakit sebagai pengantar obat.