Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2017, 15:13 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan pelaku industri perfilman asal China berkunjung ke Banyuwangi, Jumat (24/11/2017).

Kunjungan mereka merupakan tindak lanjut Indonesian Creative Incorporated (ICINC) Shanghai yang dilaksanakan pada Mei 2017. Rencananya, para pelaku industri perfilman China akan membuat film di lima daerah di Indonesia. Salah satunya, Banyuwangi.

"Ada lima daerah yang menjadi pilot project untuk perfilman karena menyatakan siap jika ada pembuatan film luar negeri di wilayahnya, yaitu Bojonegoro, Bandung, Yogyakarta, Siak dan juga Banyuwangi. Dan sebagian daerah tersebut yang akan dikunjungi oleh pelaku industri perfilman Tiongkok dan hari ini kami berkunjung ke Banyuwangi," ungkap Kasubdit Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintah Deputi Pemasaran Bekraf, Andy Ruswar, Jumat.

Andy menjelaskan, film bukan hanya sekedar menjual tetapi juga bisa menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia. Dia mencontohkan, saat China membuat film di Thailand, kunjungan wisatawan China ke Thailand meningkat hingga 40 persen.

Selain itu, lanjut Andy, mereka juga akan menyewa alat-alat produksi perfilman di Indonesia serta menggunakan pemain film dari Indonesia.

"Mereka pasti butuh peran utama, peran pembantu dan kru dari Indonesia karena tidak semuanya dari Tiongkok. Seperti di Palembang, mereka membuat film 'Romansa Khatulistiwa' dengan peran utama orang asli sana. Tentunya akan ada bintang baru yang muncul," ungkapnya.

Pelaku industri film asal Tiongkok yang datang adalah CJ E&M, Croton Media, Fortune, Nanning National Media, Guang Xi Film Group, China Film Archive dan Artop Media.

Andy mencontohkan, Corton Media adalah salah satu industi film terbesar di Tiongkok yang memproduksi film yang diputar secara streaming dan penontonnya mencapai 4 miliar orang.

"Dengan menonton film, pasti ada keinginan untuk berkunjung ke tempat tersebut. Hal ini yang membuat film menjadi promo terbaik untuk sebuah daerah," tuturnya.

Terkait rencana pembuatan film di Banyuwangi, Andy menjelaskan bahwa pelaku industri film juga membutuhkan kepastian tentang aturan dan kontribusi apa yang bisa diberikan oleh daerah termasuk juga biaya dan perijinan.

"Ini pilot project dan memang belum ada aturan yang jelas dan tersentral. jadi nanti kita kita akan berkomunikasi dengan lima daerah yang menjadi pilot project sehingga ada standarisasinya," tuturnya.

Andy mengatakan, jika syuting film jadi dilakukan di Banyuwangi, maka hal tersebut harus dibicarakan antar instansi sehingga ada aturan yang jelas dan memiliki dasar hukum.

Selain Tiongkok, Andy mengatakan, Bekraf juga telah memutar film Indonesia di New York untuk menarik pelaku indutsri film disana juga memproduksi film di Indonesia.

"Yang pasti mereka tertarik dengan alam, tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia," tuturnya.

Sementara itu, Dwi Marhaen Yono, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Banyuwangi, menjelaskan, ada beberapa kebijakan Pemda Banyuwangi terkait pembuatan film di wilayah Banyuwangi, yaitu free biaya syuting di lokasi destinasi di luar wilayah taman nasional, dukungan fasilitas serta perijinan aparat kepolisian, dukungan akomodasi sesuai dengan MOU, serta dukungan guide dan promosi.

Dia mengatakan, Banyuwangi memiliki beberapa destinasi wisata yang sangat menarik dan bisa digunakan untuk syuting film, seperti pantai ataupun perkebunan.

"Namun hal tersebut juga disesuaikan dengan kondisi anggaran di Banyuwangi dan tentu harus ada MoU," ungkapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com