Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/11/2017, 08:59 WIB
Agie Permadi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.comKevin Lilliana mengaku tak menyangka dirinya dapat menjadi Miss International 2017.

Bahkan, pada pada saat dipanggil dan dinobatkan sebagai pemenang, Kevin sempat lemas dan tak bisa bergerak menahan kaget bahagia.

Meski begitu, Kevin mengaku puas dengan segala jerih payahnya selama dikarantina karena ia dapat memetik hasil yang memuaskan dari kerja kerasnya tersebut.

Miss Indonesia Kevin Lilliana menampilkan kostum nasional dalam final Miss International Beauty Pageant di Tokyo, Jepang, Selasa (14/11/2017).AFP PHOTO/TOSHIFUMI KITAMURA Miss Indonesia Kevin Lilliana menampilkan kostum nasional dalam final Miss International Beauty Pageant di Tokyo, Jepang, Selasa (14/11/2017).

"Di sini Kevin ngerasa dari awal sudah ngasih yang terbaik dan ngerasa bangga dan puas sama performa Kevin selama karantina, tapi enggak nyangka bakal jadi juara satu makanya waktu dipanggil nama Indonesia kaki lemes banget terus kaya sudah gak tahu, gak bisa gerak ke depan," kata Kevin melalui voice note yang dikirimkannya ke Humas Disparbud Jabar, Sabtu (18/11/2017).

(Baca juga: Kevin Lilliana Akan Disambut Arak-arakan Setiba di Indonesia)

Beruntung, lanjutnya, Miss Jepang Natsuki Tsutsui membantunya dan menuntunnya ke depan.

"Dan itu sampe nangis dan lemes banget, sampe foto-foto pun gak ada yang bagus karena semua pada nangis," ceritanya.

(Baca juga: Kevin Lilliana Pakai Kostum Mbok Jamu di Final Miss International 2017)

Selama berbulan-bulan mengikuti karantina Miss International bersama 68 kontestan dari negara lainnya, Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat, ini akhirnya dapat menaklukkan ajang Miss Internasional.

"Sebetulnya benar-benar gak nyangka banget karena persaingannya sangat ketat dari negara-negara lain, banyak banget, karena yang dicari bukan cantik saja tapi gimana bisa menyampaikan amanah dari organisasi Miss Internasional," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com