Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Nelayan Ditemukan Tewas setelah 3 Hari Hilang di Laut

Kompas.com - 06/11/2017, 13:41 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tim gabungan SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Basarnas, dan para relawan, berhasil menemukan jenazah nelayan yang hilang sejak Sabtu (4/11/2017) lalu.

Korban ditemukan meninggal dunia di sekitar Pantai Ngrumput, Kecamatan Tanjungsari, atau sekitar 1 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal di Pantai Watu Kodok, Kecamatan Tanjungsari, Senin (6/11/2017) pagi.

Sekretaris SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Surisdiyanto mengatakan, tim SAR gabungan pagi tadi melakukan operasi pencarian terhadap korban kapal karam Setia Putra dengan korban Gatot Bayu Rujito (20) yang hilang sejak Sabtu lalu.

"Percarian korban kapal karam di area TKP kapal karam radius 3 kilometer ke sisi timur Pantai Krakal melalui laut menggunakan kapal jungkung rescue," kata Suris saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Saat dilakukan pencarian, salah satu petugas melihat benda terapung, dan setelah didekati ternyata korban kapal karam. Jenazah ditemukan di depan Pantai Ngrumput 1 kilometer ke timur dari lokasi kejadian. Posisi korban berada di perairan Pantai Ngrumput kurang lebih 150 meter dari garis pantai.

"Korban meninggal dunia. Posisi korban terapung menggunakan kaos lengan panjang warna hijau. Korban ditemukan dan bisa dievakuasi jam 05.45 WIB," jelasnya.

Koordinator SAR Satlinmas Korwil II Gunungkidul, Marjono menambahkan, penemuan korban tak lepas dari upaya tim gabungan yang terdiri dari Satlinmas dibantu Basarnas, personel SAR MTA, personel SAR Code X, Umbul Harjo Rescue, Ban-Ops DIY, dan juga nelayan setempat.

"Dalam pencarian kita fokuskan ke arah timur karena arus laut memang ke arah timur dalam beberapa hari terakhir," katanya.

Baca juga : Bocah 3 Tahun Ditemukan Tewas Tenggelam di Permandian Umum

Peristiwa bermula saat empat orang nelayan asal Pantai Gesing ke pantai watu kodok untuk memancing gurita. Keempat nelayan adalah Gatot Bayu Rujito (20), dan Sunarno (40), warga Girisekar, Panggang. Dua lainnya Sigit Wahyudi (17) dan Rio Setiadi (17) Girikarto, Panggang. "Keempat nelayan tersebut mencari gurita dengan cara memancing,"kata Suris saat dihubungi Sabtu.

Memang saat bulan November pantai Selatan Gunungkidul banyak gurita yang berada di sekitar pantai. Saat asyik memancing hewan bertentakel ini, keempat nelayan tak menyadari ombak besar datang dan menghantam kapal dengan nama lambung Setia Putra tersebut.

"Tiga orang berhasil berenang dan menyelamatkan diri, sementara korban tak berhasil menepi dan terseret arus," jelasnya.

Baca juga : Dihantam Ombak, KM Bintang 28 Karam di Kepulauan Sula

Dia pun mengimbau kepada nelayan dan wisatawan untuk berhati-hati saat melakukan aktivitas di laut, karena gelombang laut samudera Hindia kadang meninggi.

Dari data yang diperolehnya, tinggi gelombang akan naik pada 10 November mendatang dengan ketinggian sekitar 10 kaki.

Kompas TV Korban selamat mengaku telah membayar 50 ribu Kyat atau sekitar Rp 50 ribu untuk melarikan diri ke Banglades.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com