MAKASSAR, KOMPAS.com - Dua warga, Mansyur (22) dan Agus (54), yang menjadi korban kebrutalan para sopir angkot dan pengendara bentor melaporkan kasus perusakan mobil mereka saat melintas di lokasi aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
Wakil Kepala Polrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait yang dikonfirmasi, Kamis (2/11/2017) mengatakan, dua dari beberpa korban aksi anarkistis sopir angkot telah melapor ke polisi. Polisi masih menunggu korban-korban lainnya melaporkan kasus serupa.
"Korban yang telah melapor yakni Mansyur (22) dengan nomor kendaraannya DP 1248 GA dan Agus (54) dengan nomor kendaraannya DP 1115 UB. Keduanya warga yang kebetulan melintas dituding pengemudi taksi online dan kendaraannya langsung dirusak," katanya.
Dari aksi anarkistis sopir angkot dan pengemudi becak motor (bentor) di depan kantor Gubernur Sulsel, Rabu (1/11/2017), sambung Hotman, dua orang diamankan. Keduanya masing-masing berinisial KRM (43), sopir angkot trayek Panampu dan H (31), sopir angkot trayek Cendrawasih Ujung.
"Kedua sopir angkot itu masih diamankan di Polrestabes Makassar. Keduanya diduga pelaku penrusakan dan kasus anarkistis sopir angkot masih dikembangkan Tim Jatanras Polrestabes Makassar," tegasnya.
Sebelumnya telah diberitakan, Sopir angkot mengamuk di Makassar. Ojek online dan penumpangnya dikeroyok.
Awalnya mereka berdemonstrasi sambil merazia angkutan Grab, Gojek dan Uber di depan kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumohadjo, Makassar, Rabu (1/11/2017).
Baca juga : Wakapolres Makassar: 3 Mobil Dirusak dan Belum Tentu Itu Taksi Online
Mamun aksi unjuk rasa sopir angkot ini diwarnai tidakan anarkistis. Sejumlah mobil angkutan online yang kebetulan melintas dirusak dengan dilempari batu. Bahkan, pengendara Grab yang tengah mengantar penumpangnya tak luput dari aksi anarkistis.
Pengendara Grab dan seorang penumpangnya yang masih tengah berada di atas motor dikeroyok. Beruntung, aparat kepolisian yang melakukan pengamanan di kantor Gubernur berhasil menyelamatkan para korban.
Perusakan pun terus berlanjut. Sebuah mobil Avanza yang dituding angkutan online dilempari batu. Sopir Avanza mengalami luka parah akibat terkena lemparan batu. Darah mengucur dari kepalanya.