Dites Urine Mendadak, Pegawai dan Hakim PN Polewali Tegang

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Puluhan hakim dan pegawai Pengadilan Negeri (PN) Polewali Mandar, Sulawesi Barat, mendadak jalani tes urine di kantor PN Polewali Mandar, Rabu (11/10/2017).

Tes urine ini dilaksanakan oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Polewali Mandar (Polman) bekerja sama dengan Pengadilan Negeri (PN) Polman. Satu persatu pegawai PN Polman mulai dari sekuriti hingga hakim diambil sampel urinenya.

Setiap pegawai hingga hakim PN Polewali Mandar dicatat dan diabsen satu persatu. Sejumlah pegawai termasuk hakim yang akan menjalani tes urine tampak tegang.

Kepala BNK Polman, Sabri Syam mengatakan, jauh hari sebelunnya pihak pengadilan telah mengirim surat untuk tes urine. Kurang lebih empat puluh orang sesuai daftar absen. Termasuk hakim seluruhnya menjalani tes urine.

Menurt Sabri, jika nanti hasilnya ada yang terbukti positif, pihak BNK akan menyerahkan sepenuhnya ke pihak pengadilan untuk diproses.

"Kami kumpulkan dulu, setelah pemeriksaan tes urine keseluruhan, maka kami akan buat hasil secara kolektif dari BNK," ujar Sabri.

Baca juga: Sebelum Ikuti Pidato Jokowi, Anggota DPR Aceh Mendadak Harus Tes Urine

Meski baru terbentuk pada bulan April 2017 lalu, namun BNK Polman telah melakukan beberapa kegiatan seperti sosialisasi tentang bahaya narkoba ke sekolah-sekolah.

Ketua Pengadilan Negeri Polewali, Heryanti SH MHum menyatakan, kegiatan ini sebenarnya amanat dari Mahkamah Agung kepada seluruh PN se-indonesia agar melakukan tes urine hingga akhir Desember.

Kegiatan ini juga sebagai bersih-bersih di lingkungan penegak hukum yang berada di bawah naungan Mahkamah Agung.

Seperti yang diketahui, PN Polewali membawahi dua kabupaten, yakni Polewali Mandar dan Mamasa. Sebagian besar perkara yang ditangani pengadilan tersebut adalah kasus narkoba.

"Jadi kami berprinsip bagaimana bisa memerangi narkoba jika kami sendiri penegak hukum tidak bersih narkoba," imbuhnya.

Baca juga: Hasil Tes Urine, 4 Polisi Gunungsitoli Positif Pakai Sabu dan Ekstasi

Heryanti mengatakan, apa pun hasilnya, tes urine pegawai dan hakim PN Polman akan dilaporkan ke Mahkamah Agung. Jika ada pegawai ataupun hakim yang terbukti positif narkoba, maka pihak PN Polewali menyerahkan sepenuhnya kepada Mahakamah Agung.

Tak butuh waktu lama, hanya beberapa jam setelah menjalani hasil tes urine, hasilnya sudah bisa diketahui. Hasilnya negatif dan tak ada satupun yang terbukti positif narkoba.