Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Kita Harus Kompak, Jangan Bawa Berita-berita Hoaks

Kompas.com - 07/10/2017, 07:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan membantah kabar bahwa dirinya akan menyerahkan sertifikat tanah seluas 23.000 hektar yang berada di kawasan hutan lindung sekitar Danau Toba kepada seorang pengusaha bernama Apeng untuk dikembangkan sebagai pusat bisnis dan pariwisata dengan nama Monaco Indonesia.

Penyerahan ini dikabarkan akan dilakukan bersamaan dengan rencana kedatangan Presiden RI Joko Widodo ke Sumatera Utara untuk meresmikan Bandara Internasional Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Tol Kualanamu-Seirampah dan peletakan batu pertama pembangunan hotel, convention center dan lapangan golf milik Apeng di kawasan Danau Toba. 

"Saya mohon, orang Medan janganlah terus bilang 'Wow, Luhut Panjaitan ngasi 23.000 hektar. Kami ngurusan 600 hektar aja udah hampir setahun belum beres. Berita-berita yang begitu, tak usahlah. Kita kompak aja, semua transparan," kata Luhut di kantor Badan Otorita Danau Toba di Medan, Jumat (6/10/2017).

Proses pembebasan sekitar 605 hektar lahan, lanjutnya, semua dikerjakan dengan transparan dan terintegrasi antara gubernur, bupati, Kepala BODT Arie Prasetyo sampai lingkungan hidup. 

(Baca juga: Dorong Pariwisata Danau Toba, Pemerintah Daerah Diharapkan Kompak)

Luhut menegaskan, semua orang punya akses untuk melihat, mengawasi dan mendapatkan informasi. Begitu juga dengan kebun bunga seluas 500-an hektar saat ini sedang dalam proses. Meski terlambat, namun Luhut bilang masih sesuai rencana.

"Anda bisa cek di KLH, kemana saja barang itu diberikan. Ini informasi terbuka, ini salah satu perubahan di masa Presiden Jokowi. Target kita, pariwisata menjadi penerimaan terbesar Indonesia di 2019, 20 sampai 21 miliar dollar AS, mengalahkan energi," ungkapnya. 

Menurut dia, saat ini, sektor pariwisata menjadi primadona Indonesia. Jumlah wisatawan asing Indonesia sampai hari ini sebanyak 20 juta orang.

Jika diperbaiki semua fasilitas dan pelayanannya, Luhut yakin lima tahun mendatang, jumlah turis yang datang menjadi 25-30 juta orang. Tidak susah, lanjutnya, karena Indonesia punya tujuan wisata yang beragam.

"Tapi saya titip lagi, kita harus kompak. Jangan kita bawa berita-berita hoaks itu, enggak ada gunanya. Percayalah, semua kita yang kerja-kerja ini punya hati, kok. Anak-anak muda yang kerja," ungkap Luhut.

Luhut mengatakan, , pengembangan potensi pariwisata Danau Toba terus bergerak. Dari 605 hektar lahan otoritatif BODT di Kecamatan Ajibata, Kabupaten Tobasamosir, separuhnya diperuntukkan untuk pembangunan hotel, convention center dan lapangan golf.

Ada empat investor yang akan menanamkan modalnya, mulai dari Tiongkok, Singapura, Jepang dan Korea. 

"Sisanya kita bikin hutan-hutan, biar cantik barang tu... Nanti ke bawah, ke kampung itu, kita bikin jalan buat hiking. Investor yang masuk pun rebutan, saya pikir ini bagus," kata Luhut.

Kemudian, sekitar 500 hektar lebih di Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbaghasundutan, disulap menjadi kebun bunga nusantara.

Selain Bandara Silangit yang pada 28 Oktober 2017 mendatang resmi menjadi bandara bertaraf internasional, pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi-Parapat semakin memudahkan para pelancong untuk mengunjungi danau terbesar di Asia Tenggara ini.

 

 

Kompas TVLuasnya setara dengan 2,5 kali luas negara Singapura
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com