Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Semakin Mepet, PPP Didesak Segera Usung Cagub Jabar

Kompas.com - 06/10/2017, 09:03 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi sayap Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Jawa Barat mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) segera menetapkan kandidat yang akan diusung pada Pilkada Jabar 2018. Sebab waktu pelaksanaan semakin dekat.

Sekretaris Jenderal Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Jawa Barat, Yusuf Abdul Aziz mengatakan, meski sadar pengusungan bakal calon gubernur Jabar merupakan kewenangan pusat, pihaknya sangat berharap DPP PPP segera menentukan kandidat yang akan diusung.

"Dalam politik, satu tahun itu waktu yang sebentar. Apalagi pencoblosan Pilgub Jabar 2018 ini kurang dari setahun lagi," ujar Yusuf di Bandung, Jumat (5/10/2017). 

Yusuf menjelaskan, pihaknya sangat berharap PPP mengusung kader internal. Selain karena PPP memiliki suara yang cukup signifikan, partai berlambang kabah ini memiliki kader yang potensial untuk menjadi pemimpin Jawa Barat selanjutnya.

"Kami ingin DPP segera mengusung calon untuk pilgub dari kader PPP yang tulen. Ini demi untuk membersarkan Jawa Barat dan partai ke depan," tuturnya.

(Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum Pede Dampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar)

Salah satu kader potensial dan memiliki elektabilitas serta popularitas cukup baik adalah Bupati Tasikmaalaya Uu Ruzhanul Ulum. Menurut dia, hampir seluruh organisasi sayap yang dimiliki PPP mendukung total Uu maju di Pilkada Jawa Barat 2018. 

Sebagai kader partai tulen, lanjut Yusuf, Uu dinilai memiliki rekam jejak yang dianggap bagus sehingga layak dikedepankan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Jawa Barat.

"Saya sering komunikasi dengan organisasi sayap. Pilihan kami mengerucut dukung Pak Uu," akunya.

Bahkan, Yusuf mengatakan, dalam waktu dekat GPK bersama organisasi sayap PPP lainnya seperti Angkatan Muda Kabah (AMK) dan Gerakan Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) akan mendeklarasikan dukungan untuk Uu. 

"Kami akan berkumpul untuk menyatakan sikap mendukung Pak Uu. Bahkan kami sudah punya sekretariat bersama di Bandung untuk menyosialisasikan Pak Uu," ungkapnya.

Yusuf menjelaskan, jika PPP bisa segera menentukan kandidat, hal tersebut akan memudahkan kerja kader dan mesin PPP lainnya untuk menyosialisasikan calon yang diusung.

Sebab, butuh waktu cukup panjang agar bisa memperkenalkan kandidat. Hal ini dilakukan untuk menjangkau luasnya Jawa Barat dengan jumlah penduduk yang banyak.

"Jadi harusnya dari sekarang disosialisasikan ke masyarakat. Makanya kami ingin DPP PPP secepatnya menentukan calon," tuturnya.

(Baca juga:  Partai Nasdem Jajaki Uu Ruzhanul Ulum dan Bima Arya Dampingi Ridwan Kamil)

Sementara itu, Ketua Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Provinsi Jawa Barat Neng Madinah mengungkapkan hal serupa. Dia juga berharap DPP PPP segera menentukan kandidat yang akan diusung di Pilkada Jabar 2018.

"Kalau bisa segera ditentukan kandidatnya. Tapi kami kembali lagi ke sikap DPP, kami tentu akan mengikuti keputusan DPP," jelasnya. 

Neng menambahkan, sosok Uu merupakan tokoh yang tepat untuk diusung sebagai calon gubernur atau wakil gubernur dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018.

"Yang paling pantas Pak Uu. Kiprah beliau memimpin di Kabupaten Tasikmalaya bisa dijadikan acuan untuk direkomendasikan mewakili PPP di Pilgub," imbuhnya.

Selain memiliki visi dan misi pembangunan yang baik, Neneng menilai Uu sebagai sosok yang sederhana dan memiliki kedekatan yang baik dengan masyarakat. 

"Dia tidak segan terjun ke masyarakat. Sangat akrab dan dekat dengan masyarakat. Dia juga low profile, dimarahi senior juga dia tidak balik marah," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com