Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Senjata Brimob, Jokowi Minta Semuanya Kondusif

Kompas.com - 03/10/2017, 17:23 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar persoalan tertahannya 280 pucuk senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher (SAGL) Kal 40 x 46 milimeter dan 5.932 butir peluru milik Korps Brimob Polri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, tidak menimbulkan kegaduhan di dalam negeri.

Teten menyebutkan, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto untuk berkoordinasi dengan TNI dan Polri agar sama-sama menciptakan keamanan dan kondisi politik yang kondusif.

"Presiden minta semuanya harus kondusif. Apalagi di tengah situasi ekonomi global yang sedang lesu. Kalau kemudian di dalam negeri terus gaduh, itu bisa kacau. Saya kira itu pesan Presiden," ucap Teten, di Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/10/2017).

Presiden, kata Teten, juga menyampaikan bahwa polemik tersebut jangan sampai berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Sebab, saat ini, pemerintah sedang gencar-gencarnya mengundang investor ke dalam negeri.

Baca juga: Kata Menhan, Tak Ada Pelanggaran Prosedur Impor Senjata untuk Polri

"Kita harus tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, dan itu tidak mudah. Tapi kalau politiknya gaduh kan itu tidak kondusif. Jadi, harus dipikirkan kegaduhan politik itu sangat buruk untuk ekonomi kita," kata Teten.

"Sekarang pun kita bisa menjaga stabilisasi 5 persen pertumbuhan ekonomi itu luar biasa. Bagaiman kita menjaga eksisting investor agar tidak kabur, karena pilihan investasi banyak sekali di luar," sambungnya.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan bahwa tidak ada prosedur yang dilanggar terkait impor senjata oleh Polri. Ia mengatakan, Polri telah meminta izin Kementerian Pertahanan sebelum mengimpor senjata tersebut.

"Sudah sesuai prosedur, tinggal nanti di lapangan bagaimana serah terimanya segala macam ya," kata Ryamizard, di Jakarta, Selasa.

Sementara Polri melalui Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan bahwa senjata yang berada di Bandara Soekarno-Hatta adalah milik instansinya. "Senjata adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah," ujar Setyo, di Mabes Polri.

Senjata tersebut kini masih tertunda penyalurannya ke Korps Brimob. Ia menegaskan, pengadaan senjata-senjata itu telah sesuai dengan prosedur.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berjanji akan menyelesaikan persoalan impor senjata api yang tertahan di Gudang Kargo Unex, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten itu.

Sedianya, para pimpinan lembaga terkait akan membahas masalah itu hari ini.

Namun, rencana itu batal karena Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sedang mengikuti gladi bersih upacara HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten.

Kompas TV Sejatinya, Hari ini (3/9) Menkopolhukam, Wiranto, akan menggelar rapat terbatas untuk membahas polemik impor senjata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com